Ficlet / Drabble, Tanpa kategori

[Fanfiction One Shoot] No Other

The Little Prince
Present.

_cover___anh_bia_yoona_when_the_wind_blows_by_jeosanry-dbmtn3b

No Other

Im Yoona // Choi Siwon.

“No Bash!”

*

*

*

Happy Reading

****

Drrrtttt….

Yoona menghembuskan nafas dengan kesal. Lagi? Untuk yang kesekian kalinya Yoona menyalakan ponselnya, satu pesan masuk, lagi.

From : ChoiChoi

Hey? Apa tokyo tak menyenangkan? Aku tak percaya kau telah tidur.

Yoona mendecak sebal sesaat setelah membaca pesan yang dikirim oleh orang yang sampai saat ini masih membuat nya pusing setengah mati.

Drrtttt….

“Oh Tuhannn!!”

Yoona menjerit tertahan, sungguh tidak bisakah orang ini memberinya ketenangan sekejap saja? Setelah semua hal bodoh yang ia lakukan pada Yoona, tidak bisakah si pengirim pesan itu berhenti dan diam.

From ChoiChoi

Tadi pagi saat joging dengan Donghae aku tersesat tahu kah kau? Ayolah setelah
melalui hal sulit, tidak bisakah kau memberi ku sedikit hal manis?

“Jawablah,”

Yoona tersentak kaget untuk beberapa detik, saat tanpa pemberitahuan, Taeyeon tiba-tiba saja muncul dibelakang punggungnya.

Gadis itu tersenyum manis pada Yoona, lalu kemudian mengambil gerakan untuk duduk disisi nya.

“Jawablah, jika kau ingin dia berhenti menganggu mu.”

Yoona menghembuskan nafasnya pelan.

“Aku ingin sekali memarahinya.” Jawab gadis cantik itu seraya merunduk dalam, Taeyeon kembali tersenyum, ia merangkul pundak Yoona dan kembali menyuarakan saran nya.

“Kau berhak marah padanya, kau manusia, dan kau juga wanita, kau tidak harus menahannya, tenangkan pikiran mu, dan katakan pada nya apa yang ingin kau katakan.”

“Tapi aku tak bisa.” Jawab Yoona lesu.

“Kau bisa, kau berhak, percayalah pada ku. kau hanya harus membalas pesan nya, dan katakan apapun yang ingin kau katakan, dia tak akan pernah mengerti jika kau tak pernah mengatakan apapun padanya. Jika kau kesal padanya, maka katakan kau sangat kesal, jika kau marah padanya, katakan jika kau ingin memarahinya, hanya jangan bebani hati mu. Dia bisa melukai mu, maka kau tak berdosa jika luka itu juga harus menyakitinya. Kau boleh egois sekarang, karena aku tahu apapun yang dia lakukan telah teramat menyayat hati mu.”

Jelas Taeyeon panjang lebar seraya masih mempertahankan senyum cantiknya.

“Baiklah, sekarang Aku akan pergi membeli sesuatu yang segar apa kau mau aku belikan sesuatu?”

Taeyeon yang memang sudah mengerti jika Yoona butuh waktunya sendiri akhirnya memutuskan untuk mengakhiri perbincangan mereka, dan ya Yoona tersenyum kecil kemudian mengangguk.

“Aku ingin sesuatu yang pedas dan enak, tolong.” Suara Yoona akhirnya.

“Oke, Unnie akan kembali segera dengan pesanan mu.”

“Gomawo.”

“Ne Cheonma.”

YOONA

Dan kembali, sendirian, aku kembali menikmati waktu ku sendirian, dengan ponsel yang masih dalam genggaman tangan ku, juga pesan yang belum dapat ku balas, aku merenung diam didalam kamar hotel luas ini sekarang.

Aku kembali membuka pesan itu. membaca nya membuat ku kembali memikirkan ucapan yang baru saja dikatakan Taeyeon. Seakan menampar hati ku keras, ucapan-ucapan itu terngiang-ngiang ditelinga ku sekarang.

“Apa aku boleh egois—“

Entah kenapa, air mata ku tiba-tiba saja jatuh melewati kedua pipi ku, entah karena pesan yang saat ini masih ku pandangi, atau karena ucapan Hyoyeon beberapa menit yang lalu, aku tak tahu, yang jelas luka itu kembali terbuka dan menyakiti ku, semua ini begitu membingungkan.

To ChoiChoi :

Kau berengs*k!

Dan mungkin karena menangis atau karena Hyoyeon aku akhirnya menjawab pesan nya dengan penuh amarah! Sungguh Hyoyeon benar, aku boleh egois, apa yang dia
lakukan telah membuat hati ku terluka, dan tak ada salahnya jika luka ini pun menyakitinya.

Drrrtttt..

From ChoiChoi :

Iya, aku tahu.. aku sangat Berengs*k

Dan akhirnya tangisan ku pecah, entah apa yang mendasarinya, tapi sekarang aku menangis sejadi-jadinya, mengeluarkan semua amarah ku melalui isakan-isakan keras yang menggema diseluruh ruangan ini. Sungguh Choi Siwon tidak kah kau bisa merasakan bagaimana rasa ku sekarang? Lihatlah aku bahkan bisa menjadi serapuh ini karena diri mu. Apa yang kau berikan pada ku sangat teramat mengejutkan juga menyakitkan. Tidakkah kau merasa kasihan pada ku? setidaknya hargai jika aku wanita yang kau cintai, wanita yang beberapa bulan lalu menyimpan ucapan juga niat baik mu, wanita yang menerima cincin berharga dari mu, tidak bisakah?
Dan dengan masih sesegukan aku kembali memainkan jari-jari ku untuk membalas lagi pesannya.

To : ChoiChoi

Berhenti menganggu ku! aku tak tertarik dengan cerita mu. Bukankah banyak wanita yang akan dengan senang hati mendengar semua cerita mu? Jadi berhentilah datang pada ku, aku muak dengan hanya membaca pesan mu.

Entahlah aku begitu ingin memakinya,apa aku keterlaluan? Ku rasa sekarang tidak, dibanding rasa sakit ku, apa yang dia lakukan lebih keterlaluan. Dia jelas menyakiti ku, menginjak harga diri ku, dan melukai kepercayaan ku.

From : ChoiChoi

Ku mohon Sayang, aku tahu aku sangat salah, sangat teramat salah, tapi kau juga harus tahu apa alasannya, aku punya itu, aku punya sebuah alasan.

Oh Tuhan, tidakkah dia bisa sedikit berfikir? Sebuah alasan? Alasan apa yang mendasari semua itu? Untuk hal yang telah sangat menyakiti ku, dia mempunyai sebuah alasan?

Oh aku tak tahu lagi apa yang harus ku katakan. Dada ku menjadi sangat sesak sekarang, otak ku rasanya sangat penuh, tangan ku bahkan bergetar hebat, air mata terus saja berjatuhan membasahi wajah ku. ini benar menyakitkan, membahas semuanya sekarang bersama mu sangat begitu menyakitkan Siwon. Dan kemudian semua cerita kita kembali berputar dikepala ku, dan semuanya menjadi rasa sakit untuk ku sekarang, sungguh aku ingin menjerit sekeras-keras nya, mengigat cerita itu membuat dada ku bagai dipukuli bertubi-tubi.

Flashblack.

“Aku hanya merasa tak enak jika menolak. Yoong dia asing disini. Aku juga sebenarnya tak mau mengantarkan dia kemana-mana, tapi dia hanya mengenal ku dikorea, tapi Yoong sungguh, aku mengantar nya hanya atas dasar aku merasa tak enak sungguh Yoona.”

dia berkata dengan nada suara putus asa. Dan aku? Lagi-lagi tak dapat membuka suara ku. Hanya terus diam dan memandang nya.

“Yoona, ku mohon.”

Siwon menatap lesu pada ku. Dan aku tak dapat melakukan apapun. Apapun, tak dapat mengeluarkan satu kata pun untuk menjawab semua pertanyaannya.

Siwon entah kenapa hati ku menjadi punya dua pikiran tentang mu, kepercayaan ku sedikit-sedikit menjadi goyah, aku menjadi ragu, haruskah aku memaafkan mu? Jujur aku merasa tersisihkan, jujur aku merasa cemburu, tapi tak bisakah kau mengerti itu? Lalu menghargai perasaan ku?

Aku ingin memaafkan mu. Tapi entah kenapa mejadi sangat sulit, apa yang harus ku lakukan?

No other 1

Flashback End

Saat itu tentang artis china itu, dan dengan semua perlakuan manis mu aku pun luluh begitu saja pada mu. Aku memaafkan mu, lalu kita berjalan kembali dijalan yang sama.

Semua baik saat kau menjalani wajib militer mu, dan menjadi semaki baik saat kau menyelesaikannya.

Dua tahun tak terasa kemudian berlalu, kau kembali. Mengisi hari ku lagi, untuk beberapa minggu kau bahkan sering mengantar ku pergi syuting, menunggu ku.

33401215_1305214562947704_7561887350263906304_n

dan aku suka itu, aku merasa begitu dipentingkan, aku merasa ketidak percayaan ku pada nya sedikit-demi sedikit menghilang bahkan mungkin mulai tak ada, dia mencintai ku, menjaga ku dengan sangat baik, bahkan menyayangi ku, aku sungguh senang setiap kali berada disisi nya.

Dan tepat di minggu ketiga setelah kepulangan mu dari tugas kepolisian mu, kau melamar ku, tepat sehari setelah aku memberi mu sebuah kejutan manis dihari ulang tahun mu waktu itu.

kita mengadakan pesta kecil di rumah ayah ku, hanya keluarga mu, keluarga ku dan beberapa teman agensi yang datang menyaksikan juga.
Hari itu tepat satu hari setelah ulang tahun mu, kita Bertunangan, kau menyematkan cincin manis di jari ku. sungguh Siwon kau tahu? Aku sangat bahagaia, akhirnya kita di kuatkan dengan satu ikatan, dengan cara sederhana, kau membuat ku menjadi istimewa saat itu.

Dan kemudian aku menjalani hari-hari bahagia setelah itu, sekali lagi, berada disisi mu sungguh luar biasa membuat ku sangat bahagia, aku dimabuk cinta mu, mungkin itu yang akan dikata orang ketika melihat ku.

Semua mejadi baik, bulan april lalu saat kita pergi ke dubai, begitu sangat manis, meskipun bukan hanya ada kita disana, meskipun itu bukan hanya acara kau dan aku, tapi sungguh selama aku disana bersama mu, aku menjadi sangat begitu bersemangat, aku menjadi sangat cerah, dan aku menjadi sangat mencintai mu.

8pMPMYri_400x400

Tapi itu semua tak bertahan lama, kebahagiaan juga rasa senang ku tak bertahan lama. Benar kata orang, jangan terlalu berlebihan dalam menanggapi kebahagiaan karena bisa jadi kebahagiaan itu dapat membuat mu terluka cukup dalam.
Dan terbukti, detik ini aku menangis dan merana lantaran mengingat kembali

kebahagiaan itu, katakan pada ku, apa aku sudah terlihat cukup bodoh sekarang?

Stella Kim.

Nyatanya dia, Choi Siwon kembali menguji kepercayaan ku, dia kembali menggoyahkan hati ku, dan yang terpenting adalah, dia kembali menghancurkan harapan juga kenyataan indah yang jelas dia ciptakan untuk ku. sebelum nya dia membawa ku terbang tinggi keatas langit, lalu kemudian menghempaskan ku jauh keatas tanah.

Dan Stella Kim? Dibelakang ku dia bermain-main dengan nya, tidak! Bukan! Bukan wanita itu! Tapi aku yang dipermainkan, apa saking terlihat bodohnya aku, sehingga dia! Pria itu dengan begitu mudahnya melukai hati ku?

Berawal dari sikapnya yang belakangan menjadi aneh pada ku, ia menjadi tak sehangat dulu, kadang menghubungi ku kadang juga tidak sama sekali, entah mungkin karena jadwalnya yang padat merayap, aku bisa mengerti itu, gila kalau aku tak mengerti kesibukan nya padahal aku sendiri bekerja dibidang yang sama dengan dia. Aku awal nya memang membiarkan situasi berjalan seperti itu, tapi seiring berjalan nya waktu, aku menjadi tak nyaman, dia seakan jadi jauh dari jangkauan ku, dia menjadi kaku dan dingin saat kami bertemu sesekali diakhir pekan. Sehingga pada akhirnya saat aku memiliki waktu senggang, aku kemudian beraksi konyol menurut ku saat itu.

Aku pergi menemuinya diapartemennya, dia terlihat lebih dingin dan biasa waktu itu, dia hanya menatap layar ponsel nya lalu sesekali menjawab ucapan ku, aku sungguh sangat tak nyaman waktu itu, aku ingin sekali melihat apa yang ia lakukan dengan ponselnya, sehingga mengabaikan ku.

“Siapa?”

Dia lalu mengalihkan pandangannya pada ku.

“Siapa? Maksud mu?”

Aku tersenyum masam.

“yang menarik perhatian mu.”

Jawab ku sambil mengarahkan dagu ku pada ponsel ditangannya.

“Oh tak ada.” Jawab Siwon cepat.

“Jelas kau mengacuhkan ku.” ucap ku tak suka.

“Oh Sayang ku mohon. Tak ada siapapun.”

Aku tersenyum lagi, kemudian diam tak tertarik untuk kembali mengeluarkan suara.

“Oke kalau begitu.”

Dia lalu meletakkan ponselnya ke atas meja dihadapan kami.

“Sekarang aku milik mu, kau bisa meminta apapun dari ku, sekarang adalah waktu untuk mu.”

Minta Apapun?

Oke, otak ku mendukung ku saat itu, untuk beberapa saat aku terdiam, lalu kemudian menghela nafas pendek.

“Buatkan aku ramen, lalu jus apel, lalu setelah itu aku puas.”
Ucap ku kemudian, seraya tersenyum samar. Tahu kah kau Siwon, saat itu aku
benar-benar gugup dan khawatir.

“Yakin hanya itu?”

Aku mengangguk cepat, lalu dia tersenyum dan kemudian mengusap rambut ku.

“Oke, pesanan mu akan segera datang Nona Manis.”

Oh Tuhan, aku tersenyum miris. Tidak seperti biasanya, dia lansung pergi, bukankah dulu jika sikap ku seperti ini dia akan banyak menggoda ku, melemparkan guyonan-guyonan lucu yang kemudian membuat ku tertawa.

Terkesiap.

Aku langsung sadar dari lamunan ku saat itu, sekarang bukanlah waktu yang tepat untuk mengasihani diri sendiri, yang pertama aku harus mengambil ponselnya, membukanya, lalu menyadapnya. Sungguh, aku tak habis pikir, cemburu ku kali ini benar-benar menyerap semua kesabaran ku.

Ponselnya ia kunci dengan sebuah kode, tapi itu bukan masalah, seberapa rumit pun itu tak akan jauh dari hidupnya, tanggal lahir Jiwon. Sungguh konyol diri mu, sebegitu tak boleh kah aku mengetahui apa yang kau sembunyikan dalam benda canggih itu?

Tak ada yang mencurigakan, beberapa aplikasi chat, permainan, dan foto-foto galeri. Oke aku hanya akan menyadap satu aplikasi yang menurut ku sangat penting. Dan itu cukup lancar, Siwon juga masih betah didapurnya saat aku selesai menyadap Applikasi chattingnya, jadi karena tak ingin membuang waktu berharga ku, aku lalu membuka media sosialnya, tak ada juga yang aneh, semua bisa, yah biasa, sampai kemudian aku menemukan sesuatu yang mengganjal, yang membuat hati ku terasa teriris saat itu juga.
Kembali ku sebutkan dengan berat hati.

Stella Kim.

Dia, Siwon ku diam-diam mengikuti privat instagram gadis itu, gadis yang nyatanya adalah mantan kekasihnya, dan yang membuat hati ku hancur adalah, kenyataan, bahwa dia menyembunyikan nya dari penglihatan ku. aku sungguh kurang cerdas untuk mengetahuinya sejak awal. Oh sungguh, akankah setelah ini aku mengetahui hal lain yang akan kembali menghancurkan kepercayaan ku padanya?
Dan jawaban nya adalah ya. Dia telah sepenuhnya menghancurkan ku! kepercayaan ku, harapan ku, dan cinta ku, dia mengecewakan ku.

From Stella :

aku putus dengan tunangan ku.

from Siwon :

Benarkah? Kenapa bisa? Aku turut bersedih.

From Stella :

Entahlah, semua membuat kepala ku pusing.

From Stella :

Aku akan kembali ke Seoul untuk liburan beberapa waktu.

From Siwon :

Kapan?

From Stella :

Besok mungkin? Sambut aku!

From Siwon :

Menarik, dengan senang hati, aku akan menunggu mu.

From stella :

Yak! Dimana kau? Aku telah berada disini.

From Siwon :

Benarkah? Kenapa tidak memberitahu ku?

From Stella :

Bukankah sebelumnya sudah ku beri tahu?

From Siwon :

Setidaknya pastikan lagi.

From Stella :

Baiklah, ayo lewat itu, sekarang hanya penuhi janji mu untuk menjadi pemandu wisata ku, kau berjanji untuk menyambut ku dengan penuh suka cita.

From Siwon :

Apa kau yakin tidak merasa lelah? Setidaknya istirahat dulu.

From Stella :

Apa kau sedang Syuting?

From Siwon :

Akan berakhir dua jam lagi.

From Stella :

Baiklah, aku akan menunggu mu, pecayalah, setelah melihat mu, aku akan merasa lebih segar.

From Siwon :

Oh Terimakasih, aku sungguh sangat tersanjung, baiklah dimana kau menunggu? Apa perlu aku menjemput mu?

From Stella : Tidak, kita langsung bertemu ditempat.

From Siwon :

Dimana? Apa tempat biasa?

From Stella :

Ya.

From Siwon :

Hari ini sungguh menyenangkan, terima kasih telah menghibur ku.

From Stella :

Apa yang kau katakan? Kau menghibur ku, aku yang berterima kasih.

From Siwon :

Kita saling berterima kasih. Baiklah ini sudah terlalu malam, tidurlah, jangan khawatirkan apapun, aku bersama mu.

From Stella :_

percakapan nya telah tersadap kedalam ponsel ku!

dan aku tak mampu lagi membaca apapun, hati ku tak mampu lagi menampung kata demi kata yang menyayat hati ku, mata ku bahkan mengabur seiring dengan datangnya air mata yang tak mampu lagi tertahan. katakan pada ku, kekasih mana yang tak akan hancur hatinya saat melihat ini semua? Katakan pada ku, apakah aku salah jika aku marah saat melihat semua ini? Katakan pada ku, apa aku terlalu berlebihan menanggapi semuanya? Aku tak bisa berdamai lagi dengan hatinya, tak seperti dulu, sekarang aku merasa menjadi seorang bodoh yang mengharap terlalu tinggi. Oke dan ini cukup! Ku rasa aku punya hak atas hati ku, aku harus membela diri ku sendiri mulai sekarang, aku bisa mengatakan apapun yang ingin ku katakan, hati ku bisa tersakti, tapi ia tak boleh hancur apalagi mati.

To ChoiChoi :

Ayo kita bertemu.

****

“Yoong..”

Aku menunduk sebentar saat pria disamping ku mulai membuka suaranya, kami berada di atap hotel sekarang, berdiri bersisian.

“Katakan pada ku, apa aku terlihat konyol sekarang?” ucap ku pelan setelah beberapa saat terdiam.

“Yoona, aku mengakui kesalahan ku, aku sungguh tak mengerti hati ku sendiri—aku—aku—“

“Kenapa aku? Kenapa harus aku Siwon?” ucap ku memotong ucapannya, seraya menatapnya dalam.

“Yoona—“

“Katakan pada ku, setelah semua ini, apa salah jika aku merasa marah? Apa kecemburuan ku terlihat konyol sekarang? Katakan pada ku Siwon, kenapa kau membuatnya semakin rumit.”

Hening,
Dia diam tak menjawab.

“Kalian saling membalas pesan hangat, bertemu secara diam-diam dibelakang ku, mengikuti akun privat sosial medianya, dan saat berada di New York kau mengunggah photo didepan hotel yang dulu dengannya kau menyimpan sebuah kenangan!”

Sungguh, aku berusaha keras menahan emosi ku sekarang, menarik nafas dalam, lalu membuangnya.

“Dulu saat kau sempat mengikuti sosial media nya, aku mengakui pernah mengatakan tak suka, dan kau langsung menggubris ku, ku pikir saat itu kau menghargai perasaan ku. tapi tidak! Saat aku tahu yang sebenarnya. Kini aku benar-benar tak tahu lagi harus mengatakan apa pada mu.”

Aku mencoba menahan air mata yang menggenang dipelupuk mataku agar tak jatuh
membasahi wajah ku, sungguh, menangis dihadapannya bukan hal yang harus ku lakukan.

“Yoona—maafkan aku, sungguh sekarang aku menyadarinya— tentang perasaan mu, aku tak tahu betapa bodohnya aku! Yoona—“

“Aku tak tahu akan sesakit ini, aku tak mengerti kenapa aku menjadi seberlebihan ini, tapi ini terasa sakit Siwon, entah kenapa ini begitu memilukan, aku sungguh tak memahami semuanya.”

Sela ku panjamg lebar.

“kau punya hak untuk itu semua, tak ada yang berlebihan, karena memang aku yang bertanggung jawab atas semua rasa sakit mu, aku terlalu lamban untuk mengerti semuanya lebih awal, aku yang bodoh Yoona.”

“Aku tidak tahu, apa kali ini ucapan mu berasal dari hati atau lidah mu, entah kenapa mempercayai mu menjadi lebih sulit lagi.”

“Tidak Yoong, sekarang percayalah, aku benar-benar menyesal.”
Aku menghembuskan nafas berat ku, lalu menggeleng lemah.

“Kau menyesal setiap saat, lalu kemudian meminta maaf, dan semua selesai. Kenapa Siwon? Kenapa kau menanamkan semua perlakuan itu pada ku? seakan hal itu sudah menjadi biasa dalam hidup mu. Kau memudahkan semua masalah, kau memudahkan hati ku, kau memudahkan hubungan kita, betapa penuh kepercayaan diri mu, sehingga untuk satu kesalahan, kau hanya perlu satu kata maaf, dan semua selesai.”

“Yoona—“

“Kau melangkah terlalu jauh Siwon, kau terlalu gegabah dalam mengambil tindakan, sebaiknya kau harus berpikir panjang sebelum mengambil keputusan, kau sulit dipahami, hati mu menjadi berbeda rasa setiap hari, setidaknya jangan berkomitmen dengan ku, mungkin kau pikir tunangan itu adalah sesuatu yang biasa, kau hanya perlu menyematkan cincin dijari ku, tapi tidak dengan ku Siwon, pertunangan kita adalah harapan baru untuk ku, langkah baru, hidup baru, dimana dengan cincin ini kau menyimpan semua janji dan juga cinta mu. Dengan pertunangan, ku pikir kita menjadi saling memiliki.”

Dia menatap ku dengan pandangan yang mulai mengabur, tak ada kata apapun yang keluar dari bibirnya, dia diam membeku dengan aku yang masih berdiri tegap, memastikan hati ku untuk tidak kembali terluka, aku tak ingin menjadi rapuh dihadapannya.

“Yoona—“

“Maafkan aku Siwon.” Aku kembali menyelanya, mengambil tangan kanan nya, lalu menyimpan sebuah cincin berlian ditelapak tangannya, dia terlihat terkesiap sesaat setelahnya, namun masih diam tak mengatakan apapun. Hanya menunduk memperhatikan tangan kanannya yang masih menggantung diudara.

“Aku mulai mempelajari tentang diri mu sedikit hari ini, bahwa kau dalah tipe orang yang lebih nyaman bernostalgia dari pada mencari moment baru.” Lanjut ku pelan.

“Ku pikir aku tak bisa lagi diam bersama mu dalam satu ikatan, aku ingin mengakhirinya, dengan mu, disini, ditokyo, aku lelah.”

Dan entah kenapa, hati ku terasa pergi jauh dari tubuhku, aku tak dapat
merasakan apapun, tak ada lagi, semua terasa kosong, langkah ku pun tak kurasa menapak, melihatnya hanya menunduk memperhatian telapak tangannya sungguh semakin membuat ku terpukul.

Maafkan aku, sungguh aku tak ingin semua ini terjadi, berpisah dengan mu adalah hal yang tak pernah terlintas dikepala ku, tapi juga mengetahui dirimu bertemu wanita lain dibelakang ku sangat tidak pernah datang dalam mimpi sekalipun. Semua ini kurasa cukup, hati ku tak mampu lagi menahan rasa sakit.

***

Tiga hari kemudian, setelah aku berpisah dengan nya, aku mengetahui jika dia
Choi Siwon benar-benar berkencan dengan wanita itu, dari mana aku tahu? Aku tak sengaja membiarkan ponsel ku menyadap aplikasi chattingnya, lebih tepatnya aku melupan jika ponsel ku masih bekerja otomatis untuk menyadap semua obrolannya. Hal konyol yang dulu kulakukan dan membuat hati ku terluka. Dan setelah itu, aku tak mampu menyimpan apapun lagi, aku menghapus semua jejak yang dia tinggalkan, semua aku musnahkan, dia bahkan tak memberi ku waktu untuk mengatakan pada keluarga ku bahwa hubungan kami telah berakhir, yang terpenting baginya sekarang hanya wanita itu mungkin.

Sungguh Tuhan! Apa aku harus kembali menjatuhkan air mata ku untuk hal ini. Aku masih sangat mencintainya, tapi dia bahkan tak perduli dengan semua itu, sakit, rasanya benar-benar menyakitkan Siwon.

*

*

*

Ini Tbc, atau The end? Eitss tunggu dulu, jangan sampai baper berlebihan, siapa tau nanti mungkin akan ada saquel lagi? Ff ini sebenarnya terinspirasi dari ketidak puguhan seseorang yang selalu kasih aku saran panjang lebar, tapi pas ditanya ending dia jadi loading. Setiap waktu minta post 2 ff tapi pas ditanya gmana jalan cerita dia hanya kasih kesimpulan yang harus saya terjemahkan panjang lebar. Hihi doakan semoga tuh anak otaknya encer lagi biar gak gantung gini kan? Hahahahaaa oke deh sampai jumpaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa.

24 thoughts on “[Fanfiction One Shoot] No Other”

      1. Pengen nampol lebih tepatnya mah_-

        Bikin kesel wae, itu hati kali bukan mainan yang bisa dimainin setiap dia salah. Pengen banget nampol dia dah_-

        Like

  1. Di awal di bikin mewek lah di akhir aing ngakak wkwk:v

    Terimakasih utk pesenan yang super ‘musingkeun’ ini ngena bgt ke hati berasa aku yang ngalamin nyaa*eaaa:v feel nya dapet bgt Uuu Yunah yang malang dan si babang kardus yang bikin hati gremet-,
    Masih kurang panjang loh ini. apa karna kurang ‘bukti’ yang aku kasih? perasaan bnyak daa:v SAQUEL SAQUeL SAQUEL !! pokokna mah:v masih belum full ini mah pesenan nyaa..

    Liked by 1 person

  2. Lanjuttttt dong mash gantung kasih moment juga yoong dgn cwo lain biar yoong gx trlarut dgn ksdihanya

    Like

  3. Hati ku ikut nyeri baca ff mu eonni.. eonni harus bertanggung jawab.. eonni sequelnya yahh.. pleasee !!
    Aku menunggu.. kuharap secepatnya eonni.. hati ku bner2 ingin ini berakhir happy ending 🙂
    Fightingg

    Like

  4. author emg d best bikin ff real life gini 😦
    sequel ini mah plisss…
    siwon patut nyesel kalo yoona dah ada yg baru hmmm rekomen kalo ada sequel other cast cowo nya hjonghyun eon hihii

    btw aing baper 😦 gmn kalo aslinya giniii

    Like

  5. Kasihan Yoona….😢😢
    Bahkan setelah Yoona memutuskan hubungan mereka, Siwon tidak ada keinginan untuk menolak keputusan Yoona,justru tidak ada sedikitpun rasa bersalah Siwon pada Yoona hingga kembali membuat Siwon dekat dengan mantannya.
    Ditunggu jika masih berlanjut sequel….😊😉😘

    Like

  6. Menguras emosi cerita nya wgwg tapi keren kok jadi ikut terhayut* eaaa sma suasana nya… Mantan oh mantan 😑😔, hfft.. Berharap aja yg terbaik untuk mereka berdua lahh wgwg

    Like

  7. Rasanya mau ngamuk baca ini, pliss deh Siwon yaa itu hati loh yaa? Bukan untuk dimainin, emg situ mau ngerasain sakit yang lebih2 dari situ nyakitin hati Yoona?

    Oiyaa, mau kasih saran. Kalo mau bikin sequel mending bikin yang pov Siwon, bikin sakit juga. Biar tau rasa sakit itu kekmana. Greget sumpaahhhh ><

    Yok, lanjuuutttt. Ditunggu yaa, SEMANGAT 💪💪

    Like

  8. Kok sedih ya liat yoona diginiin ama Siwon kon tega bgt ya apalagi mereka udah tunangan klo gini boleh gak minta yoona brg cowok juga masa merana sendiri Siwon aja udah dibikin jadian ama mantan oh no, btw izin baca ya thor lama gak mampir kesini lagi

    Like

Leave a comment