[FF] I Love You | Waiting For You

***

Happy Reading

~

~

I LOVE YOU

~

~

Drrrttt..

‘Kau baik?’

Yoona tersenyum lebar ketika akhirnya ia mendapatkan balasan dari puluhan pesan yang ia kirim sejak dua jam lalu.
Gadis itu tak lantas membalas pesan yang dikirim dari nomor sang kekasih, ia terlihat mengambil remote tv, mematikannya, lalu pergi menuju kamarnya, ia mendapatkan jatah istirahat kini sebelum kemudian ia harus mulai syuting lagi untuk drama barunya.

Namun kemudian wajahnya menjadi berkerut bingung, ketika ia membaca lagi isi pesan yang dikirim Siwon ketika telah berada diatas ranjangnya.

‘Oppa, kau baik? Aku libur hari ini, datanglah jika tidak sibuk ku pikir minggu ini kau diperbolehkan pulang bukan?’

‘Oppa apa sesuatu terjadi pada mu? Kenapa tak membalas pesan ku?’

‘Oppa, kau tidak bisa datang? Kalau begitu balas saja pesan ku, atau kita bisa berbicara di telfon.’

‘OPPAAAA AKU MERINDUKAN MU!’

Dan masih banyak lagi pesan yang ia kirim tapi kenapa? Gadis itu menggeleng menghilangkan semua pikiran bingungnya, dan lantas mulai menggerakkan jari-jarinya diatas layar ponselnya untuk membalas pesan yang dikirim dari sang kekasih.

‘Aku sangatt baik, bagaimana dengan mu? Kau kemana saja sehingga baru membalas pesan ku?’

Send..

Yoona mengetuk-ngetuk layar poselnya ketika itu menunggu balasan pesan dari Siwon benar-benar mengasyikkan. Namun juga menyebalkan jika terlalu lama.
Ia akan tersenyum sepanjang menunggu, entah kenapa, mungkin itu terjadi pada setiap orang yang berkencan.

Drrrtt..

Ketika ponselnya baru saja bergetar, ia langsung membuka kuncinya. Dan..

‘Ku pikir gadis dengan begitu banyak kegiatan akan merasa lelah! Tapi syukurlah jika kau baik. Jaga kesehatan mu! Musim terlalu dingin untuk melakukan banyak aktifitas, minumlah banyak vitamin, dan makanlah dengan benar, ku pikir tubuh mu kembali mengecil, jangan memakai pakaian yang terlalu minim dicuaca seperti ini, apalagi ketika bersama pria, aku menyukai kau tampil sexy, tapi jika hanya dihadapan ku itu lebih baik.. Aku? Aku sedang dalam keadaan tidak baik!’

Dan Yoona membulatkan matanya lucu ketika membaca kata terakhir dari pesan yang dikirimnya?

“Oh, apa yang membuatnya tidak baik?”

‘Kau sehatkan Oppa? Apa yang tidak baik? Mood mu? Tubuh mu? Atau apa?’

Send…

__

Drrrtt..

‘Ku bilang jaga tubuh mu dan kesehatan mu! Makanlah yang benar kau tidak membacanya! Kau membuat ku tidak baik!’

Hah..
Yoona mendengus sebal, raut wajahnya berubah menjadi kesal.
Apa yang membuat mu tidak baik?
Dan ia menjawab jika Yoona alasan nya?

‘Aku?’

Send..

__

Drrrtt..

‘Ya! Kau terlalu banyak bekerja! Datang kesini dan kesitu.. Melakukan reuni, harusnya kau bermain drama saja! Aku akan membayar untuk iklan-iklan, promosi dan lain nya yang hilang’

Hah?
Yoona membalikkan tubuhnya menjadi telungkup, matanya membulat lucu, untuk beberapa saat ia hanya memandangi ponselnya, dan pada saat berikutnya terlihat melebarkan senyum manis.

‘Ohoo.. Kau kesal karna itu? Atau hanya karna reuni, dan menjadikan yang lain pelampiasan?’

Send..

Yoona terkikik geli ketika ia menyadari jika Siwon pasti bermasalah dengan Reuni, hah! Wajah cemburunya pasti sangat menyenangkan.

Drrrtt..

‘Aku tak akan membalas lagi!’

“Ckckk.. Kekanakan sekali.”

Decak Yoona penuh kegelian.

‘Kau cemburu yah? Kenapa? Dia lembih muda? Tenang saja kau masih yang tertampan 🙂 bahkan di internet banyak sekali yang mengatakan jika kau Ahjussi rasa Oppa bukan? 😀 jadi kenapa kau khawatir? Aku mencintai mu.. :*

Send..

__

Drrttt..

‘Aku tak akan membalas!’

Yoona menggeleng ringan, ia kemudian tertawa kecil ketika kembali mengetikkan pesan nya.

‘Aku melakukan segala hal dengan hati-hati, untuk syuting dan acara lainnya aku menjadi bersemangat! Aku makan dengan baik saat kau keluar wajib militer akan menjadi sangat baik, aku akan mendapat banyak makanan 😀 , aku meminum banyak vitamin A,B,C 😀 untuk pria lain, aku juga tak akan terhipnotis, karna tak ada yang dapat menyamai Kim Shin Hyuk ku 😛 aku merindukan mu! Itu yang mengganggu ku!’

Send..

__

Drrrtt..

‘Oohhoohh.. Kau masih menjadi penggemar setia Kim Shin Hyuk? Baiklah aku akan memberi hadiah karna menjadi penggemar paling setia.’

__

‘Ku bilang aku merindukan mu! Apakah makanan kadaluarsa yang juga kau berikan pada Hye Jin? kau menyebalkan!’

Send..

__

Drrrtt..

‘Iiihh.. Itu buruk Sayang! Bukalah tirai jendela kamar mu.. Aku tak akan membalas lagi.”

“Tirai? Tak akan membalas lagi?”

Yoona mengerutkan keningnya bingung membaca balasan pesan dari kekasihnya itu.
Ia bahkan menggaruk tengkuknya masih merasa bingung..

Satu menit..

Ia masih mengamati pesan itu.

Dua menit..
Tiga menit..
Empat menit..

“JENDELA!”

Dan akhirnya ia memekik kencang seraya melompat dari ranjangnya dan langsung berlalu menuju kaca besar yang ditutupi tirai, dengan tanpa menunggu lama lagi, ia langsung membuka tirai itu dengan cepat. Dan..

Yoona membekap mulutnya dengan tangan kanan nya.

Siwon.. Sebuket bunga mawar berbentuk hati

Dan..

Berpuluh-puluh, mungkin sampai ratusan pot bunga mawar merah kini berjejer rapi didepan halaman taman rumahnya.

Oh, Yoona langsung berlari ketika itu juga, menuruni satu persatu anak tangga, melewati ruang tengah, yang dimana salah satu pekerja rumah nya baru saja keluar dari arah dapur, dan membuka pintu besar bercat putih nya dengan sekuat tenaga, kembali menuruni anak enam anak tangga dengan kaki telanjangnya, berbelok kearah taman, dan disana ia melihat Siwon masih berdiri dengan senyum lebarnya.

Dengan balutan jaket hitam dan celana jeans hitam, itu benar-benar tampan, kausnya berwarna putih rambutnya dipotong begitu rapih, itu sempurna.

Yoona yang sempat diam berdiri beberapa langkah dari Siwon pun akhirnya kembali melangkahkan kakinya pelan, menatap penuh takjub pada pemandangan didepannya, Siwon dan beratus-ratus bunga mawar.

Bugh..

“Aku merindukan mu!”

Yoona menjatuhkan tubuhnya pada tubuh kekar Siwon dan langsung meneriakkan kata itu, Siwon membalas pelukan gadisnya itu seraya tersenyum puas dengan sebuket bunga yang masih ia pegang ditangan kanan nya.

“Kau tahu?”

Yoona mendongak menatap Siwon yang juga melemparkan tatapan lembut padanya.

“Hee.. Emm..”

Yoona melebarkan senyumnya.

Cupp..

Dan kedua kakinya berjinjit untuk mengambil ciuman dari bibir Siwon.

“Aku merindukan mu.”

Siwon terkikik geli melihat kelakuan sang kekasih yang terlampau menggemaskan.

“Lagi?”

Cupp..

Yoona kembali berjinjit.

“Sangat merindukan mu.”

Siwon melebarkan senyumnya.

“Lagi?”

Cupp..

Kini Yoona menempelkan bibirnya cukup lama dan..

“Beribu-ribu kali merindukan mu.”

Gadis itu memandang Siwon dalam.

“Itu manis Sayang.. Lakukan itu setiap bertemu dengan ku mulai sekarang.”

Yoona mengangguk-anggukkan kepalanya lucu dengan kedua tangan yang masih melingkar erat dipinggang sang kekasih.

“Aku akan melakukannya, Sayang?”

Cupp..

“Dan mendapat dollar mu!”

“Mwo?”

Siwon membulatkan matanya santai.

“isshh..”

Yoona memukul pelan dada Siwon dengan tangan kirinya, dan kembali memeluk pinggang Siwon.

“Kau lupa? Setiap ciuman, dan Sayang kau menjajikan dollar..”

Yoona terkikik geli ketika mengatakan nya.

“Kau akan mendapatkannya.”

Siwon menundukkan tengkuknya dan berbisik pada Yoona. Dan gadis itu kemudian berjinjit.

“Mencium mu, akan menjadi hal yang paling menyenangkan.. Aku merindukan mu.”

“Setiap hari aku sangat merindukan mu, mencintai mu menjadi semakin banyak setiap harinya.”

Siwon mendongak kembali menatap pada Yoona.

“Sangat merindukan mu.”

Dan pria itu menyodorkan sebuket bunga mawar berbentuk hati yang sedari tadi ia pegang ketika mengatakannya.

“Untuk ku?”

Siwon menaikan sebelah alisnya.

“Untuk Yoona ku.”

“Semuanya?”

Siwon mengangguk lembut.

“Kau bilang ingin pergi ke kebun mawar kan?”

“Oppa—”

Siwon mengusap rambut Yoona lembut.

“Tapi pekerjaan mu sangat banyak. Jika kau memaksakan diri pergi, itu akan sangat melelahkan.. Rawat semuanya, dan itu akan menjadi kebun mawar.

Yoona kembali tersenyum.

“Aku mencintai mu.”

Siwon menatap Yoona.

“Sangat mencintai mu.”

Jawab Siwon lembut, dengan kembali membawa Yoona dan sebuket mawar ditangan gadis itu kedalam pelukan nya. Ia memeluk Yoona cukup lama, sebelum akhirnya mendongak dan melepaskan nya, ekspresi wajahnya tiba-tiba berubah menjadi lelucon.

“Omong-omong, Tak ada yang seperti ini kan di The K2?”

Yoona menatap Siwon tak percaya.

“Bahkan aku tak pernah melihat scene yang seperti ini didrama mana pun.”

“Oho.. Berarti aku menjadi menakjubkan sekarang.”

“Yah! Tapi jika tidak mengungkit The K2 sebagai kepahitan mu dihadapan ku, akan semakin menakjubkan.”

“Kau tahu? The K2 membuat ku terlihat menyedihkan.”

“Mwo!”

Yoona memekik kesal seraya memandang Siwon sebal.

“Itu drama ku!”

“Terlalu banyak ciuman!”

“Itu menjual!”

“Terlalu banyak kerusuhan di internet bahkan saat kalian sudah berpisah.”

“Itu hanya sensasi.”

“Bertemu di salon yang sama! Melakukan reuni! Saling mengungkit nama satu sama lain diwawancara! Itu sensasi?”

Dan Yoona terdiam seraya mengerucutkan bibirnya kesal.

“Kau tak menjawab? Oohhoo..”

Siwon lalu melangkahkan kakinya menuju kedalam rumah Yoona. Meninggalkan gadis itu dengan kakinya yang menghentak-hentak ditanah, dan wajah kesalnya.

“Kau tak menyukai drama ku?”

Yoona mengikuti langkah Siwon yang masuk kedalam rumahnya,

“Aku suka melihat mu didrama.”

“Yak!! Hanya menonton ku? Dramanya?”

“Aku melewati itu, Jiwon yang menonton nya secara full.”

“Oppaaa!!”

Siwon berjalan menuju dapur.

“Kemana bibi han? Aku lapar.”

Yoona mengerucutkan bibirnya kesal.

“Kau lapar? Bibi han mungkin telah tidur. Aku yang akan memasak.”

Siwon berbalik menatap Yoona yang telah berjalan mendekat padanya yang kini berdiri tepat didepan meja lebar yang penuh dengan bahan-bahan makanan. Gadis itu menaruh buket mawar yang diberikan Siwon diatas meja itu.

“Tidak.”
Siwon menjawab cepat.

“Kenapa?”

Dan Yoona menampakkan raut wajah kecewanya.

“Kau hanya akan memasak ramenkan? Itu membuat perutku kembung.”

Yoona mendengus sebal. Dan Siwon malah tersenyum geli melihat ekspresinya.

“Aku akan memasak, kau duduk aku juga akan memasak untuk mu.”

Yoona mengangguk-anggukkan kepalanya. Raut wajahnya berubah melembut.

“Oppa akan memasak apa?”

Siwon menghembuskan nafasnya seraya masih menatapnya, sebelum akhirnya membalikkan tubuh nya menghadap pada kompor yang memang berada tepat didepan ia tengah berdiri sedari tadi.

“Ramen.”

“MWO?”

**

**

**

THE END