Chapter

Hello Brother 4

.

.

COVER BY :

EShyun

@Poster Design Art

Thank buat cover keren nya ^^

.

Main Cast :

Choi Siwon & Im Yoona

.

Other Cast :

Kim Heechul
Kim Jong Woon
Park Jung Soo
Kang In
Lee Donghae
Jessica Jung
Kim Taeyeon
And Other Cast

.

.

.

Happy Reading —-

.

.

Author POV.

.

.

___________

“Sudah Appa bilang, jika Yoona akan bepergian, kau harus ada disamping nya, kapan pun itu, sesibuk apapun kau bekerja, kau harus tetap mengantarnya.. Dia sekarang juga tanggung jawab mu. Harus nya kau waktu itu menyuruh Appa untuk menggantikan mu di pertemuan yang kata mu sangat penting itu. Appa tak mau tau, mulai dari sekarang, jika Yoona meminta mu untuk mengantarkan nya kemanapun kau harus turuti. Paham?”

Siwon merutuki dirinya sendiri karna keteledoran nya, menjaga Tunangan nya itu. 3 hari yang lalu Yoona tertabrak, dan untung nya dia hanya mengalami luka ringan, tapi meskipun begitu Ayah serta Ibu Siwon masih saja memperingati dirinya kalau ia harus lebih memperhatikan gadis itu. Ia akui dia menyesal karna waktu itu Yoona sempat meminta dirinya untuk mengantarkan nya bertemu Jessica, hanya saja Siwon menolak karna ada pertemuan penting, dan akhirnya Yoona pergi sendiri.

“Ne Appa aku paham.”
Ujar pria itu dengan masih menunduk menatap kosong pada piring roti yang ada dihadapan nya. Yah sekarang mereka tengah menyantap sarapan mereka, dan seperti sebelumnya, Ayah dan Ibu nya terlebih Ayahnya, masih saja memperingatkan nya.

“Hari ini kau tak usah masuk kerja, biarkan Appa yang mengambil alih pekerjaan mu sementara.”
Ucap Tn. Choi lagi dengan masih menatap putranya itu.

“Iya Sayang, kasihan Dong Gun pasti ia lelah.. Biarkan mereka istirahat, dan giliran mu menjaga Yoona. Kau mempunyai tanggung jawab juga terhadapnya.”
Timpal Ny. Choi lebih lembut, namun raut wajah yang menunjukan ke khawatiran, tak dapat disembunyikan.

“Ne Appa, Eomma.. Aku akan menjaganya hari ini.. Ma’af kan aku.”
Jawab Siwon dengan raut wajah yang terlihat sangat bersalah.

“Jangan mengulanginya kembali.”

“Ne Appa.”

.

.

.

“Samchon. Lebih baik Samchon sarapan dulu,, pergilah, aku baik baik saja.. Dan bukankah Jessica dan Taeyeon sudah menjenguk ku tadi? Jadi aku akan semakin baik.”
Ujar seorang gadis cantik yang kini tengah terbaring lemah di atas ranjang di sebuah rumah sakit.
Yoona gadis itu terlihat pucat sekarang, meskipun Dokter mengatakan ia sudah mulai membaik tetap saja fisik gadis itu terlihat lemah sekali.

“Tidak Sayang. Samchon akan disini bersama mu. Jadi jangan mencoba mengusir Samchon lagi. Arrasseo?”
Jawab Im Jong Woon, pria yang sedari tadi terduduk manis di kursi kecil disamping ranjang Yoona.

“Tapi Samchon.. Kau ha…”

Tok.
Tok.
Tok.

Yoona menghentikan perkataan nya, ketika ia mendengar suara ketukan pintu dari luar. Ia lantas mengalihkan pandangan nya ke arah pintu, begitu juga sang Paman.

“Masuklah.”
Seru Jong Woon dengan sedikit berteriak. Dan pintu pun terbuka perlahan menampakan tubuh seorang pria tinggi dan menawan, Choi Siwon.

“Oppa..”

“Siwon..”

Siwon tersenyum lembut. Lalu kemudian ia berjalan mendekat pada Yoona dan Jong Woon, setelah sebelum nya dia menutup pintu dibelakangnya.

“Selamat pagi Hyeong, Yoong..”
Sapa Siwon lembut ketika pria itu telah berada dihadapan mereka.

“Selamat pagi juga Tn. Direktur.”
Jawab Jong Woon sembari tersenyum menggoda.

“Hyeong, kau bisa saja.”
Ucap Siwon gugup.

“Nah Samchon, bukankah sudah ada Siwon Oppa? Jadi lebih baik sekarang Samchon pergi sarapan.”

Jong Woon mengalihkan pandangan nya pada Yoona. Ketika gadis itu berkata untuk nya, bukan untuk menjawab sapaan Siwon.

“Issshh, kau ini.. Siwon baru saja datang, dan kau malah menyuruh Samchon pergi, dasar..”
Desis Jong Woon sebal.

“Samchon, aku tak mengusir mu, aku hanya menyuruh mu untuk segera sarapan. Apa itu salah? Dari semalam Samchon tak makan.”
Jelas Yoona ragu.

“Mwo? Hyeong, kau dari semalam tak makan?”
Timpal Siwon terkejut. Dan Jong Woon pun tak bisa menjawab apa apa, dia hanya mampu memandang Siwon dengan wajah manisnya.

“Ne. Samchon tak makan dari semalam, suruhlah dia untuk sarapan sekarang Oppa, siapa tahu dia menuruti kata mu.”
Jawab Yoona, dengan raut wajah pura pura kesal.

“Bilang saja kau ingin berduaan dengan Siwon. Jika itu alasan nya, Samchon akan dengan sukarela meninggalkan mu.”

Yoona mengerucutkan bibirnya. Ia menjadi kesal sendiri dengan godaan paman nya itu. Sungguh menyebalkan.

“Samchon..”
Gumam Yoona lirih.

“Ne, Ne… Samchon akan pergi sarapan, kau tenang saja.”
Jawab Jong Woon, akhirnya memilih mengalah.

“Siwon aku titip Yoona sebentar.”
Kini Jong Woon mengalihkan perhatian nya pada Siwon.

“Ne Hyeong, tanpa kau minta pun aku akan menjaganya dengan sangat baik.”
Jawab Siwon ramah.

“Isshh, bodoh.. Harusnya aku jangan mengatakan itu lagi.”
Gerutu Jong Woon menggoda Siwon.

“Hyeong..”

“Aku akan pergi..”
Potong Jong Woon cepat. Dan hal itu membuat Siwon mengerutkan keningnya heran.. Dia tak berniat mengusir Jong Woon?

“Yasudah Aku pergi dulu Anyeong..”

Hening.. Tak ada jawaban yang menjawab Jong Woon, Yoona dan Siwon hanya mampu menatap pintu putih yang kini telah kembali tertutup setelah Jong Woon keluar dengan santainya, tanpa memperhatikan Siwon atau pun Yoona lagi.

“Sepertinya Oppa telah akrab dengan Jong Woon Samchon?”

Siwon mengalihkan perhatian nya kembali pada Yoona, ketika gadis itu berujar lirih padanya. Siwon tersenyum menatap Yoona, dan dengan gerakan lembut pria itu mendudukan dirinya di ujung ranjang yang Yoona tiduri, sehingga ia berhadapan langsung dengan gadisnya yang kini tengah berbaring nyaman di sana.

“Emm,, kami jadi lebih akrab, bagaimana keadaan mu hari ini? Eomma dan Appa menitipkan salam untuk mu, mereka meminta ma’af karna tak bisa menjenguk mu sekarang.”

Yoona mengembangkan senyum lembut di wajah pucat nya, ketika mendengar penuturan Siwon.
“Aku lebih baik sekarang Oppa.. Omonim dan Abeoji, bukankah kemarin mereka kemari? Aku tak mau membuat mereka repot dan khawatir, aku baik baik saja, katakan itu pada mereka..”
Jawab Yoona lembut sembari masih memasang senyum indah di wajah pucatnya.

“Emmm.. Oppa juga melihatnya, kau semakin baik..”
Ujar Siwon sembari mengelus pipi Yoona pelan.

“Kalau kau Oppa?”

Siwon menaikan sebelah alisnya terlihat bingung.
“Aku?” tanya Siwon tak mengerti, sembari menunjuk wajah nya sendiri.

Yoona tersenyum, lalu gadis itu mengangguk lemah. “Heeemm, kau.. Bukankah selama aku sakit Oppa terlihat kurang beristirahat? Bahkan aku dapat melihat lingkaran hitam yang cukup besar di kedua kelopak mata mu, itu mengerikan Oppa, istirahatlah.. Ketampanan mu berkurang apa kau tahu? Itu mengganggu..”
Gerutu Yoona sembari memandang Siwon dengan raut wajah pura pura takut. Sementara itu Siwon hanya mampu tersenyum geli menatap gadisnya itu.

“Tak ada masalah dengan istirahat ku Sayang, lingkaran hitam ini bukan apa apa..”
Jawab Siwon mencoba menjelaskan pada Yoona.

“Oppa.. Itu karna Oppa kurang tidur, apa Oppa tidur dengan baik? Apa Oppa makan dengan teratur? Jangan spelekan hal itu Oppa.”

“Sayang…”

“Stop.. Stop.. Sekarang biarkan aku yang bicara Arrasseo?”

Siwon menghembuskan nafasnya lirih, lalu dengan pasrah pria itu mengangguk.

“Arrasseo..”
Jawab Siwon lemah, namun hal itu mampu membuat Yoona tersenyum, dan mengangguk nganggukan kepalanya.

“Dengarkan aku.. Hanya cukup melihat ku dan mendengarkan aku, apa kau mengerti Oppa?”

Lagi lagi Siwon hanya dapat mengangguk mengiyakan perkataan Yoona.

“Oh kau sangat tampan jika kau bersikap manis.”
Ucap Yoona bangga sembari menepuk nepuk pipi Siwon. Dan hal itu jelas saja membuat Siwon mengembangkan senyum bahagianya.

“Kau tahu aku tampan bukan? Jadi bukankah beruntung menjadi tunangan ku?”

Yoona mendecih sebal, sembari memandang Siwon kesal, sepertinya ia salah berbicara.

“Oh ma’af tujuan ku berbicara begitu bukan untuk membuat mu terbang melambung tinggi, hanya saja aku ingin membuat mu agar tetap duduk manis dan diam selayaknya pria terbaik.”

Dan jatuhlan Siwon, benar benar gadis ini tak bisa sekali saja melambungkan Tunangan nya, sedetiknya mendapat pujian, tapi tak kuran dari satu menit ia sudah menjatuhkan nya lagi.

Siwon mengerucutkan bibirnya kesal, sementara Yoona mengabaikan nya, tidak perduli jika Tunangan nya itu kesal padanya.

“Yang pertama, selama aku sakit, aku tak mau kau terlalu sering menjaga ku sampai sampai kau tak tidur.”
Tanpa memperdulikan kekesalan Kekasih nya itu, Yoona malah kembali bersuara mengajukan sebuah persyaratan pada Siwon.

“Tidak.. Tidak.. Selama kau sakit aku akan menjaga mu, jadi aku tak menerima persyaratan yang pertama.”
Jawab Siwon tak setuju, dan hal itu membuat Yoona kesal, sungguh keras sekali keinginan nya?

“Tapi aku tak menerima penolakan.”

“Sayang..”
Ucap Siwon sembari memelas. Tapi dengan sikap tegas nya Yoona menggeleng sigap.

“Yoong..” lagi, Siwon masih saja mencoba merayu.

“Tidak bisa Oppa.. Itu sudah menjadi kep…”

“Im YoonA..”

Yoona terdiam, ia memandang Siwon polos sembari mengerjap ngerjapkan matanya.. ‘Isshh benar benar kepala batu, aku tak bisa menolak kalau begini, menyebalkan.. Dasar pria pemaksa.” gerutu Yoona dalam hati.

“Baiklah baiklah, yang pertama gagal.”

Siwon tersenyum bangga, dia mengelus rambut Yoona lembut, lalu kemudian mencium singkat bibir Yoona.

“Kau tak akan bisa melawan ku Sayang jadi jangan membuat kesepakatan konyol, kau mengerti?”

Yoona bergidik ngeri dengan ancaman Siwon itu, hey apa ada Tunangan yang suka mengancam gadisnya? Ku rasa hanya pria ini.

“Baiklah baiklah,, sekarang yang kedua..”

“Jangan mengambil peraturan konyol lagi.”
Ingat Siwon sembari memandang Yoona waspada. Sementara gadis itu hanya dapat memandang Siwon sebal.

“Yang kedua, sekarang, hari ini kau harus secepatnya tidur.”

Siwon dengan seketika mengerucutkan bibirnya kesal, kenapa ia malah menyuruh Siwon tidur?

“Aku merindukan mu Nona Im, kenapa kau malah menyuruh ku tidur?” tanya Siwon sebal, sembari menyilangkan kedua tangan nya didepan dada.

“Isshh, apa kau tak melihat wajah dan penampilan mu sekarang pak Direktur? Kau bahkan tak mencerminkan gaya seorang Direktur sekarang, masih pagi bukan nya berdandan rapi, malah berpenampilan seperti ini, kemeja kotak kotak, celana jeans, Jambang yang menjijikan, Ya Tuhan Oppa, mana jas mu? Dan sudah berapa lama kau tak mencukur? Kau terlihat mengerikan, apalagi ditambah lingkaran mata mu itu, kau sudah cocok jika ingin menjadi Zombie.”
Ucap Yoona panjang lebar, sembari memandang Siwon seolah olah jijik.

“Sudah selesai Nona?”

Yoona mendengus sebal, sungguh apa yang laki laki ini katakan? Menyebalkan.

“Kau menyebalkan.”

“Itu kau tahu, masih saja mengatakan nya.”
Jawab Siwon santai.

“Oh sungguh Oppa, dengarkanlah kata ku tadi, tidurlah ku mohon.”

Siwon memandang dingin pada Yoona, apa gadis ini mengkhawatirkan nya?

“Tidak Sayang aku akan menjag…”

Siwon menghentikan perkataan nya, ketika dengan tiba tiba sekelebat ide muncul di kepala tampan nya, pria itu lalu menyunggingkan senyum penuh kebanggaan nya, dan hal itu jelas saja membuat Yoona bingung.. Gadis itu menatap Siwon ragu, apa pria dihadapan nya ini sakit?

“Oppa kau kenapa? Apa kepalamu panas?”
Tanya Yoona kemudian, sembari menatap Siwon hati hati, namun sedetik kemudian gadis itu terlonjak kaget, ketika dengan tiba tiba Siwon berkata dengan sedikit berteriak.

“Aku tahu, aku tahu.”

Yoona mengerjap ngerjapkan mata tak percaya, apa yang pria ini lakukan?

“Kau kenapa Oppa?”

Siwon dengan sigap menatap Yoona pria itu memegang kedua pundak Yoona memaksa gadis itu untuk menatap nya.

“Apa kau ingin aku tidur?”

Yoona spontan saja mengangguk polos ketika pertanyaan itu meluncur dari bibir Siwon. Sementara pria itu semakin melebarkan senyumnya, lalu pria itu melepaskan kedua pundak Yoona tapi masih menatap gadis itu.

“Aku akan tidur.”
Jawab Siwon riang, dan hal itu tentu saja membuat Yoona tersenyum bahagia seketika, ternyata mudah menaklukan seorang Choi Siwon fikir Yoona dalam hati.

“Kalau begitu aku sen..”

“Ada Syaratnya..”

Yoona dengan seketika menghentikan keriangan hatinya, senyum yang tersungging dibibirnya seketika itu juga menghilang, matanya menatap datar pada Siwon yang kini tengah tersenyum lebar padanya, ini tak beres!

“Kenapa harus ada Syarat? Bukankah tidur itu kebutuhan?”
Tanya Yoona mulai merasakan ketidak beresan yang sekarang Siwon tunjukan melalui senyumnya.

“Yah memang itu kebutuhan! Tapikan aku bilang aku tak mau? Dan kau memaksa ku untuk tidur princess, maka dari itu jika kau ingin aku tidur sekarang kau harus menerima persyaratan ku.”

Yoona memutar kedua bola matanya bosan, pria ini tak akan kalah, jadi apa boleh buat Yoona terpaksa harus mendengarkan dulu Syaratnya, jika tak sesuai maka ia akan menolaknya.

“Baiklah baiklah, cepat katakan apa syarat mu itu”
Ucap Yoona terlihat pasrah. Dan hal itu jelas saja membuat Siwon bahagia dan semakin melebarkan senyumnya.

“Baiklah, yang pertama aku ingin tidur dengan pelukan hangat mu.”

Yoona kontan saja membulatkan matanya kaget, apa apa an dia? tidak kah pria ini melihat kondisi Yoona saat ini?

“Apa yang kau bicarakan Oppa? Kau ingin pelukan ku? Berarti kau akan tidur disini bersama ku?”

Siwon dengan santainya mengangguk semangat sembari semakin melebarkan senyumnya membuat deretan gigi putihnya terlihat jelas.

“Yakk Oppa, apa kau tak lihat keadaan ku? Infus ku saja masih terpasang, kau mau tidur dan ku peluk, itu konyol.”

“Konyol? Bukankah aku bisa tidur di sebelah kanan mu? dan bukankah ranjang mu cukup lebar? Kau pelit sekali tak mau berbagi dengan ku.”
Gerutu Siwon pura pura kesal sembari mengerucutkan bibirnya imut.

“Oppa bukannya beg…”

“Yasudah aku tak akan tidur, aku ingin begini saja menunggui mu..”

Yoona memutar bola matanya malas, manja sekali pria ini,

“Sudahlah Oppa, lebih baik Oppa sekarang pulang dulu lalu tidurlah di ranjang empuk mu dengan nyaman, atau mungkin kau ingin tidur di tempat lain? Di apartemen mu? Oh dan bukankah kau memiliki ruangan dikantor mu yang cukup besar dan nyaman. Bukankah lebih menyenangkan dari pada disini?”
Ucap Yoona mencoba merayu Siwon, agar kekasih nya itu mengurungkan niatnya untuk tidur diranjang Yoona.

Sementara itu, Siwon hanya mampu terdiam, dan menatap datar pada Yoona, namun tak selang berapa menit, pria itu kembali menyunggingkan senyum lebarnya pada Yoona.

“Kantor, yah kantor menurut ku menarik, terima kasih saran nya Yoong, aku akan pergi ke kantor ku, lalu tidur di sofa besar ku, dan…”
Siwon menggantungkan kalimatnya, membuat Yoona mengerutkan alisnya penasaran, Pria itu lalu menggerakan badan nya maju ke arah Yoona lalu pria itu membisikan sesuatu pada gadis pucat itu.

“Dan aku akan meminta sekertaris Park untuk memeluk ku..”

Damn!!
Yoona menutup matanya rapat rapat, sungguh akal nya banyak sekali, dasar lelaki berengsek, ia mengancam akan selingkuh begitukah? Oh aku tak percaya.

“Kau.. Kau akan selingkuh?”
Tanya Yoona dengan raut wajah kerasnya.

“Tidak.. Aku tak akan selingkuh, hanya aku akan menyuruh sekertaris Park untuk memeluku sampai aku tertidur, karna Tunangan ku tak mau melakukan nya.” jawab Siwon dengan sangat santainya.

“Arrrgghhh Choi Siwonn, lama lama aku bisa gila..”
Teriak Yoona frustasi. Dan Siwon hanya bisa tersenyum geli melihatnya.

“Kau cantik Sayang, jangan katakan kalau kau gila.”

“Yakk!! Hah…”
Yoona menghembuskan nafasnya kasar, dia memejamkan matanya sekejap lalu dengan gerakan lemah, ia sedikit berangsut ke sebelah kanan.

“Naik dan tidurlah, aku akan memeluk mu sampai kau tidur.”
Ucap Yoona ketus, sembari masih memasang muka sebalnya, Siwon jelas jelas senang, ia menang lagi.. Bukankah mudah menaklukan nya?

Dengan gerakan cepat, Siwon berdiri, lalu pria itu naik keatas ranjang Yoona, dan membaringkan tubuhnya disana. Ia sedikit meringkuk, kepalanya ia selinapkan di dada Yoona, tangan nya memeluk pinggang Yoona, dan dengan terpaksa gadis itu memeluk bahu Siwon sesekali mengelus punggungnya. Siwon tersenyum didalam rengkuhan hangat gadisnya itu, ia luar bisa beruntung hari ini.

“Oppa…”
Dengan masih mengelus punggung Siwon, Yoona tiba tiba saja bersuara memanggil Siwon lirih, dan dengan pelan juga Siwon menjawab nya.

“Iya Sayang..”
Jawab Siwon sembari lebih menenggelamkan wajahnya didada Yoona, bahkan dagu Yoona sampai terangkat.

“Mianhae…”

Siwon terdiam kaku dalam pelukan Yoona, bibirnya terkatup keras, matanya ia tutup rapat rapat, tidak aku tak ingin mendengar jika kau akan berbicara tentang itu. rancau Siwon dalam hati, dan dengan gerakan pelan pria itu melepaskan pelukan nya pada tubuh Yoona, dan Yoona pun ikut melepaskan rengkuhan nya pada Siwon. Siwon menegakan badan nya, dia menatap sendu pada Yoona, lalu mengusap pipi gadis itu lembut.

“Untuk apa?”
Demi Tuhan, jangan katakan jika kau meminta ma’af untuk hal itu, aku tak akan mampu mendengarnya.

“Untuk Yuri Eonnie..”

Deg…

Siwon menutup rapat rapat kedua bola matanya, dapat ia rasakan getaran takut dari tubuh Yoona, dapat ia lihat sinar mata penuh penyesalan dan rasa bersalah dari gadis dihadapan nya itu.

Kenapa harus selalu membahas ini? Aku tak suka kau kembali berlarut dalam masalah ini, aku tak ingin kau menangis lagi karna ini.. Itu bukan salah mu, harus berapa kali ku jelaskan.

Siwon dengan perlahan membuka matanya, lalu menatap Yoona lirih, menyingkirkan rambut yang menutupi kening nya.

“Tidak Sayang, jangan lagi bahas itu.. Harus berapa kali aku berkata itu bukan salah mu.. Ku mohon berhentilah, keluarkanlah kenangan itu dari memori mu.. Ini bukan salah mu, ini bukan salah mu, ini bukan salah mu, harus berapa kali lagi aku mengatakan pada mu kalau ini bukan salah mu.. Katakan pada ku harus berapa kali?” ucap Siwon pada Yoona sembari menatap dalam mata bulat dan berkaca gadis itu.

“Tapi Oppa.. Aku.. Aku…”

“Sssttt…”
Siwon menghela pembicaraan Yoona dengan menempelkan jari telunjuknya di bibir Yoona.

“Tidak.. Jangan katakan apapun..”

“Tapi Eomonim abeoji? Aku tak tau apakah mereka benar benar mema’afkan ku at…”

“Im YoonA ku mohon, hentikan ini, hal itu sudah jadi sebagian dari masa lalu mu, jadi tolonglah lupakan itu, Eomma dan Appa saja tak pernah membahas itu, tapi kau lihatlah diri mu, bahkan kau tersiksa karna kenangan itu, kesalahan terbesar bukan karna mu, itu semua karna kelalaian kami, jadi janganlah kau menyiksa diri mu dengan kenangan itu..”
Geram Siwon dengan kilatan mata tajamnya, ia terlihat marah, dan menahan emosi.

“Kau.. Kau membentak ku? Oppa itu memang masa lalu, tapi aku yang merasakan, aku yang melihat.. Kau mudah saja berkata untuk aku melupakan nya, aku sudah berusaha, bahkan sangat keras, tapi apa yang harus ku katakan jika aku tetap tak bisa melupakan hal itu?”

“Kau bukan tak bisa, tapi kau tidak mau keluar dari ikatan ingatan itu..”

“Oppa…”

“Hidup itu berjalan, kita memang tak boleh terlalu berani mengambil langkah untuk maju dan melupakan masa lalu begitu saja, tapi kita juga tak bisa hanya berdiam disatu titik dengan ketakutan besar untuk melangkah bahkan langkah yang sangat kecilpun takut.. Dan lagi masa lalu memang bukan untuk di lupakan, tapi untuk petunjuk kita melangkah di masa depan, karna apa? Agar kita tak jatuh di posisi yang sama. Lupakan masa itu, jangan terlalu berlarut didalam nya, itu bukan kesalahan mu.. Apa kau bisa mendengarkan Oppa? Sekarang aku memohon pada mu dengan sangat, lupakanlah masa itu.. Oppa mohon..”

Yoona memandang Siwon dengan tatapan yang berkabut karna air mata yang mulai keluar dari matanya. Apa yang dikatakan Siwon memang benar, tapi siapa yang tahu hati manusia? Bagaimanapun yang merasakan jauh lebih sakit dibanding yang menasehati.

“Oppa.. Aku.. Aku.. Aku tak bisa.. Hikss.. Aku tak bisa melupakan itu, hal itu selalu membuat ku sakit ketika mengingatnya, hikss.. Bagaimana.. Bagaiman mungkin aku melupakan seseorang yang menolong ku dari maut, dia mengorbankan nyawanya untuk ku, bahkan, bahkan aku hidup dengan salah satu anggota tubuhnya.. Jika kau berada diposisi ku apa kau bisa menahan semuanya? Merasa sakit ketika mengingat hal itu, merasakan dentaman hebat didada yang terasa menyesakan? Aku merasakan nya Oppa.. Aku bahkan tak pernah bisa melupakan satu detik pun kejadian itu, aku melihatnya.. Aku melihatnya.. Hiksss..”

Siwon terperangah, ia tak sadar apa yang dikatakan nya tadi sehingga membuat Yoona bahkan semakin terpuruk..

Oh Tuhan..

Dengan cepat pria itu merengkuh tubuh mungil Yoona kedalam pelukan nya, ia memeluk Yoona erat.. Dia.. Gadisnya menangis karna ingatan itu.. Bahkan Siwon membentaknya, dan menekan nya untuk melupakan hal itu.. Bodoh, runtuk Siwon dalam hati.

“Bagaimana mungkin aku hiksss.. Aku melupakan nya..”
Rancau Yoona parau dalam pelukan Siwon.

“Ma’afkan aku Sayang.. Ku mohon ma’afkan aku..”
Ucap Siwon lirih sembari memeluk Yoona lebih erat lagi, dan sesekali menciumi wajah Yoona dengan raut wajah penuh penyesalan.

“Aku.. Bagaimana caranya aku hikss.. Aku melupakan nya? Itu terlalu besar untuk dilupakan, dan terlalu berat untuk di ingat.. Hikss.. Ma’af.. Ma’afkan aku.. Ma’afkan aku.. Karna aku.. Karna aku tak bisa melupakan nya.. Ma’afkan aku membuat mu marah.. Ma’afkan aku membuat mu em…”

“Ku mohon Sayang.. Ma’afkan aku, aku tak bermaksud berlaku kasar pada mu.. Berhenti menyalahkan dirimu sendiri, Ku mohon ma’afkan aku atas kemarahan tadi, ma’afkan aku atas bentakan tadi, ma’afkan aku Sayang.. Ma’afkan aku..”
Sela Siwon lirih dengan suara yang terdengar bergetar, Yoona meremas kemeja Siwon, ia menangis terisak dalam pelukan prianya itu. Gadis itu terisak dengan begitu pilunya.

“Oppaa.. Hiksss..”

“Ma’afkan aku Sayang.. Sungguh ma’afkan Oppa..”

.

.

.

“Oh benarkah itu? Hahaha.. Ternyata kau mempunyai masa kecil yang menarik.. Aku tak bisa membayangkan seberapa menggemaskan nya diri mu waktu kecil Oppa..”

Jong Soo tersenyum malu malu, ketika dengan sikap ramahnya Taeyeon menertawakan setiap cerita yang ia lontarkan, Taeyeon terlihat bahagia sekarang, begitupun Jung Soo, tapi tidak demikian dengan Jessica, Donghae, Kang In serta Heechul.. Ke empat orang itu hanya mampu mencibir kesal pada dua orang yang terlihat sangat akrab itu.

“Oppaa.. Kenapa kau terus bercerita pada Taeyeon? Kau tak mau berbagi cerita mu pada ku?”
Tanya Jessica pada Jung Soo dengan wajah yang mulai kesal. Taeyeon memutar kedua bola matanya malas. Sedangkan tiga orang pria lain nya hanya mampu bersungut syirik pada Jung Soo.

“Kau bisa mendengar cerita ku manis.”

Jessica melemparkan tatapan tak berminatnya pada Kang In yang baru saja bersuara menawarkan sebuah cerita pada Jessica.

“Emmm.. Mungkin akan lebih menarik cerita Jung Soo?”
Kata Jessica sedikit tak enak.

“Sica-ah, kenapa tak mendengar dulu apa yang akan diceritakan Kang In Oppa?”
Tanya Taeyeon sedikit kesal sembari meminum jus jeruk didepan nya, yang memang sekarang mereka tengah berada disebuah restoran.

“Kenapa begitu Nona Kim? Kau seperti tak suka aku berdekatan dengan Jung Soo Oppa? Oh apa kau menyukainya?”
Tebak Sica tak percaya sembari mencondongkan badan nya mendekat pada Taeyeon, dan dengan cepat pula Taeyeon menyingkirkan wajah Jessica dengan telunjuknya.

“Berhati hatilah jika bicara Nona Jung, atau mungkin kau ingin aku menyumpal mulut mu?”

Jessica mendecih sebal dengan perkataan sahabatnya itu, wanita itu terdiam tak berniat membalas lagi perkataan Taeyeon, karna ia tau sahabatnya itu tak akan mau kalah.

“Jika kau menyukai ku aku tak apa.”

Taeyeon dan yang lainnya dengan refleks menghentikan acara makan nya, lalu dengan bersamaan menatap Jung Soo ngeri, sementara yang ditatap malah dengan santainya kembali mengunyah makan nya.

“Wae?”
Tanya Jung Soo sembari menatap mereka dengan sangat santainya.

“Apa kau sadar apa yang kau katakan tadi?”
Tanya Heechul selaku musuh terberat Jung Soo dalam berdebat.

“Kenapa aku harus tak sadar.”
Jawab Jung Soo malas.

“Lihatlah dulu wajah mu, baru kau tanyakan apa Taeyeon benar benar menyukai mu?”
Ucap Heechul lagi dengan masih memasang raut wajah datarnya, membuat Jung Soo bersungut mencibir. Sedangkan Taeyeon hanya mampu menunduk malu.

“Yakk!! Lalu kau? Apa kau merasa sudah tampan Eoh?”
Tanya Jung Soo kesal, Heechul kemudian mendongak dan menatap Jung Soo dengan tatapan biasa biasa saja.

“Aku? Jika aku merasa aku belum lebih tampan dari mu! Maka aku tak akan mengatakan nya.”

Jung Soo tertohok mendengar jawaban bernada santai dari Heechul, sementara yang lain nya hanya mampu menggelengkan kepalanya sembari tersenyum geli.

“Yakk!! Kim Heechul, jika aku dibandingkan dengan mu, bagaikan tangan dan kuku…”

“Benar, aku tangan nya, dan kau kuku nya..”
Potong Heechul cepat, sembari menyunggingkan senyum geli yang tak kentara.. Sementara itu Jung Soo hanya mampu mengacak rambutnya frustari, memang susah melumpuhkan musuh yang satu ini.

“Huh,, kau memang tak akan kalah,, lebih baik begini saja.. Taeyeon, menurut mu aku lebih tampan dari Heechul atau sebaliknya?”

Taeyeon mendongak menatap Jung Soo, ketika pria itu dengan kesalnya bertanya padanya.

“Eohh? Ahh.. Itu aku tak tahu..”
Jawab Taeyeon ragu dan cepat. Membuat Jung Soo hanya mampu mendesis frustasi.

“Kau! Mau bagaimanapun kau bersikeras menampankan wajah mu, tetap tak ada apa apanya dimata Heechul.”
Timpal Donghae datar, namun mampu membuat Jung Soo melemparkan tatapan mematikan nya pada Donghae.

“Yah memang benar itu! Karna apa? Karna ia terlalu syirik dengan ketampanan ku, jadi dia selalu berkata bahwa kau lebih tampan dibanding aku.. Lihatlah bahkan kotoran dikuku ku saja lebih indah dibandingkan kotoran kuku nya.”
Ucap Jung Soo dengan sombongnya.

“Pantas saja kotoran kuku mu lebih bagus, toh kau merawat nya agar tetap berada di kuku mu, sementara Heechul, aku tak lihat ada kotoran hinggap dikukunya.”

“Yakk KANG IN…”
Teriak Jung Soo kencang, ketika Kang In baru saja menyelesaikan katanya, sementara itu Yang lain nya terlebih Jessica hanya mampu tertawa terbahak.

“Kenapa memang benar bukan?”
Ucap Kang In santai.

“Diam kau..”

Semua nya kembali tertawa melihat raut wajah kesal yang ditunjukan Jung Soo.

.

.

.

_______________

“Oppa…”

Siwon membalikkan tubuhnya yang tadinya menghadap jendela besar di ruang rumah sakit, menjadi menghadap pada Yoona yang kini tengah memandangnya di atas ranjang dengan mata menyipit karna baru bangun tidur.

“Kau sudah bangun Sayang.”
Tanya Siwon lembut sembari mulai melangkah pelan menuju ranjang Yoona. Pria itu duduk di sisi ranjang Yoona dan membantu gadisnya itu untuk duduk bersandar di kepala ranjang

“Kenapa aku tidur Oppa? Bukankah seingat ku aku menyuruh mu untuk tidur?”
Tanya Yoona kemudian ketika ia telah duduk dengan nyaman.

“Kau lelah Sayang, jadi kau tertidur.. Oppa tidur tadi hanya saja tidur mu lebih nyenyak.”
Jawab Siwon lembut sembari mengusap pipi Yoona.

“Benarkah begitu?”

“Emmm.. Itu benar Sayang. Kau tak percaya?”

“Tidak.. Aku hanya tak percaya kalau kau tidur.”

Siwon tersenyum menatap Yoona, lalu dengan lembut ia mencium kening Yoona sekejap.

“Aku tidur.. Apa kau masih tak percaya?”

Yoona menghembuskan nafas lemahnya.
“Baiklah aku percaya.”

“Itu baru kekasih ku..”
Ucap Siwon sembari kembali mencium kening Yoona.

“Oppa..”
Panggil Yoona lagi dengan suara yang masih pelan.

“Iya Sayang.”

“Apa ini sudah sore?”
Tanya Yoona sembari memandang Siwon polos.

“Yapp.. Kau benar Sayang, ini sudah sore, dan kau tahu artinya apa? Kau harus segera makan dan meminum kembali obat mu agar kau cepat sembuh”
Ucap Siwon riang sembari mengambil sebuah mangkuk berisi bubur kental yang diletakan diatas nakas di samping ranjang Yoona.

“Upphh.. Bubur lagi?”
Desis Yoona malas. Sementara Siwon hanya mampu tersenyum maklum melihat kelakuan gadis nya itu.

Cupp..

Siwon mengecup singkat bibir Yoona yang mengerucut.
“Tak apa Sayang.. Jika kau memakan makanan yang sembarangan, akan sulit sekali untuk mu sembuh.. Sekarang kau makan ya? Oppa akan menyuapi mu.”

Yoona menghela nafas beratnya, lalu kemudian mengangguk dengan sangat lemah dan malas.
“Baiklah.” Jawab Yoona akhirnya dan membuat Siwon tersenyum. Pria itu lalu mulai menyendok bubur di mangkuk itu, lalu menyuapkan nya pada Yoona..

“Bagaimana? Apa enak?”

Yoona masih mengunyah buburnya, dan kemudian ia menelan nya dengan raut wajah mengerikan.

“Agak pahit.”
Jawab Yoona lemah.

Siwon kembali mengelus pipi Yoona sembari tersenyum tulus.
“Tak apa, kau akan cepat sembuh.. Buka kembali mulut mu.. Aaaa..”

Yoona tersenyum sekejap sebelum ia membuka kembali mulut nya, dan memakan lagi setiap sendok bubur yang Siwon suapkan.

“Oppa kenyang.”

Siwon menghentikan gerak tangan nya, yang akan kembali menyendokan bubur itu, dan mendongak menatap Yoona.

“Sayang bubur nya masih banyak. Kau baru memakan beberapa suapan.. Makanlah lagi ya..”

Yoona menggeleng cepat sembari memandang Siwon sebal.
“Oppa, ku bilang aku kenyang, perut ku sudah penuh.”

“Sayang..”

“Sudahlah, sekarang berikan bubur itu pada ku.”
Potong Yoona cepat lalu dengan cepat pula ia mengambil mangkuk bubur dalam pangkuan Siwon. Sementara itu Siwon hanya mampu menatap Yoona polos, seperti bingung.

“Apa yang ing..”

“Aaaaaa..”
Yoona lagi lagi memotong perkataan Siwon. Sekarang dengan menyodorkan sendok berisi bubu pada Siwon berniat menyuapi nya.

“Apa yan….”

Yoona dengan cepat memasukan sendok berisi bubur itu, kedalam mulut Siwon, ketika pria itu kembali membuka mulut nya ketika akan berkata.

“Enak?”
Tanya Yoona bersemangat. Sembari menatap Siwon penuh dengan mata yang berbinar cerah.
Siwon dengan cepat menelan bubur itu. Dan ia menatap Yoona waspada.

“Sayang aku tak lapar tadi Abeoji kemari dia membawakan makanan untuk ku….”

“Oh sangat enak? Baiklah aku akan memberikannya lagu untuk mu.”

Siwon menatap Yoona tak percaya, oh apa penyakit Heechul tertular padanya? Fikirnya dalam hati.

“Sayang, jangan begitu aku benar benar sudah…”

“Aaaaaa…”

Siwon dengan cepat merapatkan bibirnya, ia tak perduli dengan perkataan nya yang belum selesai, ia benar benar kenyang, Tn. Im sudah memberinya makan.

“Oppa…”
Panggil Yoona sedih sembari menurunkan tangan nya lemah. Ia memandang Siwon sendu. Membuat pria itu merasa sedikit bersalah.

“Sayang.. Oppa benar benar sudah kenyang.. Abeoji tadi kemari dia memberikan makanan begitu banyak pada ku.”
Jelas Siwon lembut pada Yoona.

“Oppa tapi aku ingin menyuapi mu.”
Jawab Yoona lemah.

Siwon tersenyum, lalu dengan lembut mengusap kening Yoona.

“Yoong.. Nanti saja ya.. Setelah kau sembuhkan bisa kau menyuapi ku emmm..”

“Oppa tapi aku mau nya sekarang.”

“Kenapa begitu?”

“Aku tak tahu, yang pastinya aku ingin menyuapi mu ‘sekarang’..”
Jawab Yoona keras kepala dengan penuh penekanan.. Siwon menghela nafas nya lelah. Lalu dia kembali memandang Yoona dengan selembut mungkin.

“Yoong, aku bilang aku kenyang.. Aku tak bis…”

“Sayang.. Ku mohon.”

Siwon terdiam mematung menatap Yoona takjub.
‘Oh apa aku tidak sedang menderita penyakit Heechul? Dia tadi memanggil ku Sayang? Untuk pertama kalinya?’
Ungkap Siwon dalam hati.

“Kau.. Kau.. Kau baru saja memanggil ku apa?”

Yoona tersenyum licik,
‘Kena kau.’

“Apa? Sayang? Apa itu salah Honey.”
Ucap Yoona menggoda Siwon dengan mencubit dagu Siwon gemas. Siwon terperangah dengan apa yang terjadi sekarang, apa ini bukan mimpi? Tapi sedetik kemudian sebuah senyum bahagia muncul di wajah pria itu.

“Apa kau menyayangi ku?”

Yoona tersenyum cerah, lalu kemudian mengangguk semangat.
“Tentu saja aku menyayangi mu, jadi aku mau kau makan sekarang Arasseo?”

Siwon semakin melebarkan senyumnya, lalu sedetik kemudian pria itu mengangguk cepat.

“Arasseo.”

‘Haha, selain itu alasan aku menyuruh mu memakan buburku karna aku tak ingin memakan nya.. Oh kekasih ku yang manis.’
Gumam Yoona dalam hati. Gadis itu lalu dengan cepat menyuapkan bubur itu padaItu baru kekasih ku..sekarang Siwon yang terus tersenyum bahagia.

“Enak?”
Tanya Yoona pada Siwon. Dan dengan senangnya Siwon mengangguk pasti.

“Kau mau lagi?”
Dan lagi lagi Siwon hanya mampu mengangguk bahagia, dan dengan senang hati Yoona kembali menyuapkan sesendok bubur itu pada Siwon.

“Setelah buburnya habis kau harus meminum obat mu ya?”
Ucap Siwon disela sela kunyahan nya.

Yoona mendongak, dan menatap Siwon geli. Lalu gadis itu mengangguk paham.
“Oke Sayang ku! Yang penting kau habiskan dulu buburnya.”
Dan lagi Yoona kembali menyuapkan sendok demi sendok bubur itu pada Siwon dan Siwon pun dengan senang hati menerima nya. Ia melupakan kenyangnya perutnya. Yang ia rasakan sekarang hanya kebahagiaan.

“Sudah habis.. Sekarang kau harus meminum obat mu.”
Ucap Siwon pada Yoona, lalu pria itu mengambil obat obatan yang ada di atas nakas kecil, serta tak lupa air putih yang juga sudah disiapkan pihak Rumah Sakit.

“Ini.”
Gumam Siwon sembari memberikan dua butir obat dan satu pil pada Yoona. Yoona menerimanya lalu memasukan pada mulutnya, lagi gadis itu meneguk air putih nya.

“Selesai.”
Ucap Yoona riang setelah ia menghabiskan setengah air di gelas tersebut. Lalu ia menyodorkan nya pada Siwon.

“Kekasih pintar.”
Ucap Siwon dengan bangga nya sembari mengelus kepala Yoona lembut, kemudian pria itu meminum air putih yang tinggal setengah bekas Yoona.

“Oppa..”
Panggil Yoona, ketika Siwon baru saja menyimpan gelasnya di atas nakas.

“Ne Sayang.”
Jawab Siwon sembari memandang Yoona lembut.

“Benarkah tadi Appa datang? Kau bilang tadi Appa memberi mu makan?”
Tanya Yoona sembari memincingkan matanya. Sementara itu Siwon hanya dapat mengedikkan bahunya santai.

“Bukan hanya Abbeoji…”

“Mwoo?”

Siwon mendesis kesal.
“Aku belum selesai bicara Sayang, jangan memotong perkataan ku.”

Yoona mengerucutkan bibirnya kesal. Lalu kemudian ia memilih diam.

“Eomma, Appa, Jessica, Taeyeon, dan kelima Hyung mu, juga kesini tadi..”

“MWOO??”
Yoona tak mampu lagi menutupi keterkejutan nya, bahkan kini ia sangat sangat terkejut.

“Pelankan suara mu..”

“Oh Oppa.. Benarkah Eomonim dan Abeoji kemari? Lalu kenapa kau tak berusaha membangunkan ku eoh?”

“Aku tak tega Sayang..”

“Tapi apa kata mereka jika aku bahkan tak menyambut mereka.”

Siwon memberikan senyum lembut nya pada Yoona.

“Tidak.. Mereka tahu kau butuh istirahat Sayang.”

“Jinjja?”

“Emmm..”
Gumam Siwon seraya mengangguk.

“Oppa..”

“Iya Sayang..”
Jawab Siwon sembari mengelus rambut Yoona lembut.

“Aku ingin mengatakan sesuatu.”

Siwon mengerutkan keningnya, lalu mengangguk lemah.
“Katakanlah Oppa mendengarnya.”

Yoona menatap Siwon gugup, gadis itu mengambil nafas sebanyak banyaknya, lalu menghembuskan nya perlahan.
“Aku.. Aku…”

“Aku apa?”
Tanya Siwon mulai penasaran. Yoona menatap Siwon ragu.
“Aku.. Aku mencintaimu..”

Siwon terdiam kaku menatap Yoona, elusan tangan nya terhenti, pria itu menatap tak percaya pada gadis yang berada dihadapan nya itu.

“Aku mencintai mu Oppa?”
Merasa tak ada respon apapun, Yoona kemudian kembali bersuara lebih seperti gumaman sembari menatap Siwon hati hati.

“Kau.. Yoong.. Kau..”
Kata Siwon gugup.

“Aku mencintai mu Oppa.. Entah sejak kapan aku mencintai mu, aku terbiasa dengan mu Oppa.. Aku tak tahu kenapa aku mencintai mu.. Aku bahkan bingung apa yang aku katakan sekarang, ini terasa berbelit.”

Siwon tak menjawab, pria itu malah meraih wajah Yoona dengan kedua tangan nya, lalu menatap Yoona dalam.
“Katakan lagi..”
Yoona tersenyum cerah, lalu dengan senang hati Yoona kembali berkata.
“Aku mencintai mu Oppa, sangat menci…”

Ucapan Yoona terpotong ketika dengan cepat Siwon mencium bibirnya dengan tiba tiba. Yoona sontak saja kaget dengan apa yang dilakukan Siwon. Namun Pria itu seolah tak memperdulikan keterkejutan Yoona, dia malah dengan santai nya melumat setiap inci bibir Yoona.

“Aku sangat mencintai mu Sayang..”
Ucap Siwon parau ketika ia telah melepaskan bibirnya dari bibir Yoona, tangan nya mengelus pipi Yoona dan keningnya masih bersentuhan langsung dengan Yoona.

“Aku juga Oppa!! Aku sangat mencintai mu..”
Jawab Yoona lembut.

“Aku sangat ingin melindungi mu, memiliki mu untuk ku saja…”
Ucap Siwon dengan penuh keseriusan.

“Maukah kau menikah dengan ku Im Yoona?..”

*

*

*

TBC

.

.

Hihihi.. Saking jeleknya aku malu buat berkata kata 😀

Anyeong ❤ 😀

67 thoughts on “Hello Brother 4”

  1. So sweet banget yoonwon couple ini. Huhh akhirnya yoona mengakui perasaannya 😀 penasaran ama masa lalu yoona jadinya 😯

    Like

  2. yoonwon so sweet… cinta datang karena terbiasa hahahaha . akhirnya yoona ngaku juga kalo cinta sama siwon kirain cuman siwon yg cinta yoona

    Like

  3. So sweet banget setidaknya tidak ada ketegangan yg menyelimuti 😉😉 cieee eeee. ..eonni masih penasaran knpa yuri meninggal..apakah yuri Kakak yoona dan yuri itu siapanya siwon😕😕😕

    Like

  4. Aduh udh mulai keliatan nih konfliknya, itu kenapa jadi ada yuri nya 😦
    Terus senyum2 juga pas scene yoona siwon nya hihi
    Si siwon baru bilang yoona cinta dia aja langsung ngajak nikah wkwwkwkwk

    Like

  5. Seruuu banget part ini, banyak muncul moment nya dan yoona juga udah ngungkapin perasaannya ke wonppa, jadi ikutan seneng hehe,, penasaran sama next part nya

    Like

  6. Yoona mengakui persaanx..😍jadi ikut terharu liat couple kesyaangan..
    Aduh..masalahnya satu2 mulai terungkap..ada pa dengan yuri??
    Jadi semakin penasaran..

    Like

Leave a comment