Chapter

Love For You [4]

Cover By :

qintazhk

@ Poster Designer

Thank Buat Cover keren nya^^

.

.

.

.

Happy Reading—-

.

.

—— 8 Tahun Kemudian ——

.

.

Yoona POV
_______________

Yeah, akhirnya setelah dua jam lebih mendengar suara Kim Seosangnim yang membuat ku terus menguap selesai juga.

Aku langsung memasukan Buku buku ku kedalam tas, aku siap pulang sekarang.

“Yoong, ayo cepat, bukankah kau ingin pulang bersama ku tadi.”

Aku mendongak menatap Sooyoung yang kini tengah berdiri di samping ku, aku tersenyum lalu ikut berdiri.

“Ne Soo, Appa katanya tak akan bisa menjemput ku.”
Jawab ku riang.

“Yasudah ayo, Lee Ajusshi sudah menunggu.”

Aku mengangguk lalu kemudian berdiri semangat,

“Ayoo..”
Ajak ku pada Sooyoung dengan semangat yang membara.

Seperti inilah aku wanita ceria, semangat, dan periang. Aku hanya akan diam diwaktu tertentu saja.

“Yoong memang kemana Appa mu? Sampai sampai ia tak bisa menjemput mu?”
Tanya Sooyoung ketika kami tengah berjalan di koridor sekolah.

“Kata Appa, dia mempunyai banyak pekerjaan sekarang.”
Jawab ku santai.

“Benarkah? Ku fikir Appa mu tak akan rela membiarkan mu pulang sendiri.”
Ucap Sooyoung ketus.

“Aku tak manja.”
Jawab ku tak suka.

“Ku fikir sebaliknya.”

Aku menggelengkan kepala ku geli, kami adalah sahabat dekat sejak hampir 3 tahun di SMA belakangan ini, dia sahabat terbaik yang ku temui kedua setelah Jiwon Eonnie.

“Ehh..”

Aku menghentikan langkah ku ketika dengan tiba tiba Sooyoung menarik tangan ku agar aku berhenti, aku sempat terkejut, tapi untung nya aku bisa mengendalikan nya.

“Issshh, ada apa?”
Tanya ku kesal sembari memandang Sooyoung sebal.

“Itu lihat lah.”
Jawab Sooyong sembari menunjuk nunjuk, dengan ekspresi bingung.

Aku mengikuti arah pandang Sooyong, serta tangan nya yang menunjuk sesuatu.

Aku mengerutkan kening ku bingung, ada banyak Siswi yang mengerubungi seorang pria bertubuh tinggi tegap yang kini tengah bersandar pada sebuah mobil, pria itu memakai kaca mata hitam dan sesekali tangan nya melambai rendah menyapa para gadis yang menyapanya.

Aku semakin menajamkan penglihatan ku, mencoba mengenali pria yang tengah tebar pesona itu.

“Apa kau mengetahuinya Yoong?”

Tanpa mengalihkan pandangan ku, aku menggeleng menjawab Sooyoung.

“Tapi Soo sepertinya aku pernah melihat nya.”
Ucap ku setelahnya.

“Benarkah?”

Aku tak menjawab kembali, melainkan aku langsung berteriak kaget sembari membulatkan mata ku tak percaya.

“MWOO??”

Sooyoung terlonjak kaget dengan teriakan ku, namun aku tak memperdulikan itu, yang sekarang harus aku lakukan hanyalah berlari dengan sekencang mungkin untuk sampai didepan pria tukang tebar pesona itu.

“YAKK IM YOONA TUNGGU AKU…”

.

.

Yoona POV end.

.

.

.

Author POV

___________

.

Seorang pria bertubuh tinggi tegap, serta berparas tampan yang kini tengah menebarkan pesonanya pada setiap gadis SMA yang kini mengerubungi nya, sepanjang ia disana pria itu terus mengembangkan senyum menawan nya sembari menyandarkan tubuh kokoh nya pada mobil yang berada di belakang tubuh nya.

“Oppaaa..”
Suara cempreng serta melengking yang tiba tiba saja terdengar, membuat Semua orang yang berada disana langsung mengalihkan pandangan nya pada sumber suara yang ternyata bersumber dari Yoona.

Semua gadis yang berada disana memandang Yoona kesal, sementara Siwon, pria itu malah semakin melebarkan senyum nya ketika akhirnya Yoona datang juga, setelah beberapa jam menunggu, yah meskipun Yoona datang dengan wajah kesalnya.

“Oh Sayang akhirnya kau datang juga.”

“MWOO?”

Semua gadis yang berada disana terlonjak kaget dengan ungkapan Siwon barusan, begitupun Yoona, dan jangan lupakan Sooyoung yang sekarang telah terdiam kaku dibelakang Yoona yang kini sama kaget nya.

Sementara Siwon, dia malah dengan santai nya berjalan mendekati Yoona dan dengan tak memperdulikan semua orang ia meraih pinggang kecil gadis itu.

Cupp..

“Haaaaahhhh.”
Gumam mereka tak percaya, sementara Yoona hanya dapat mengedip ngedipkan matanya kaget.

“Bagaimana pelajaran nya apa sudah selesai?”
Tanya Siwon dengan wajah tanpa dosanya sembari tersenyum menatap Yoona.

Yoona mengambil udara sebanyak mungkin untuk mengurangi emosi yang sekarang serasa sudah naik ke ubun ubun.

Perlahan Yoona mengembangkan senyum canggung yang terkesan dipaksakan.

“Aku sudah pulang.. Mari kita pulang aku letih.”
Ungkap Yoona dengan masih mempertahankan raut wajah sok manisnya.

“Oh begitukah.. Baiklah princess, ayo kita masuk ke mobil.”
Jawab Siwon akhirnya.
Lalu pria tampan itu membawa sang kekasih masuk kedalam mobil mewah nya, setelah sebelum nya Yoona meminta ma’af pada Sooyoung yang masih terkejut untuk pergi dengan Siwon.

“Huh..”
Yoona membuang nafas nya kasar ketika ia telah mendudukan dirinya di kursi mobil Siwon.

“Untuk apa Oppa kemari, apa Oppa lupa perjanjian kita? Ahh atau Oppa mau kita put..”

“Eiiihhh.. Apa yang kau katakan? Oppa sama sekali tidak mengingkari janji Oppa. Apa kau tau Appa mu yang meminta Oppa menjemput mu Sayang.”
Jelas Siwon santai kepada kekasih nya itu.

Yoona mengalihkan pandangan nya pada Siwon, gadis itu memandang Siwon dengan tatapan yang begitu tajam.

“Lantas kenapa kau menurut begitu saja? Aku akan pulang bersama Sooyoung, dan lagi pula bukan kah Oppa harusnya sekarang berada dikampus?”

“Oh princess, Appa mu memohon mohon pada Oppa agar bisa menjemput mu Sayang. Jika Oppa menolak nya apa kata nya? Oppa kan kekasih mu. Dan lagi, Oppa sedang tak ada pelajaran hari ini, dosen Oppa melahirkan.”

Yoona menghela nafas nya pasrah. Ia tak habis fikir dengan apa yang Siwon lakukan sekarang, datang kesekolah nya, lalu dengan tiba tiba mencium nya di depan teman teman nya.

Dulu waktu Yoona masih duduk di bangku SMP Siwon selalu saja datang untuk menemui Yoona disekolah gadis itu. Yoona yang memang dari dulu memiliki kekesalan lebih pada Siwon akhirnya menyerah. Gadis itu mengajukan satu perjanjian dimana perjanjian itu sangat menguntungkan bagi Siwon. Yaitu, Yoona akan menjadi kekasih nya, tapi dengan syarat Siwon tak boleh menemui nya ketika ia tengah di sekolah, dan sampai Yoona memasuki SMA pun perjanjian itu tak pernah Siwon langgar, tapi hari ini dengan secara mengejutkan pria sok tampan dan paling narsis menurut versi Yoona ini mendatangi sekolah nya dengan gaya nya yang wow itu.

Siwon tersenyum bahagia karna Yoona kini tak menentang nya lagi. Huh jika tahu begini Siwon dari dulu akan memakai Appa Yoona sebagai umpan untuk terus dekat dengan kekasih nya itu.

“Bagaimana Princess siap pulang? Atau kau ingin berjalan jalan dulu bersama ku emmm?”
Tanya Siwon kemudian, ketika ia telah bersiap siap untuk melajukan mobil nya.

Yoona berfikir sejenak, setelah akhirnya menjawab.

“Emmm aku ingin membeli Es Cream Oppa. Jadi mungkin aku ingin ke kedai Es Cream saja.”
Jawab Yoona dengan suara polos nya. Yoona memang begitu, 1 menit kesal, dan 1 menit kemudian akan melembut.

Siwon tersenyum, lalu pria itu mengusap rambut Yoona lembut.

“Baiklah kita akan ke kedai Es Cream, sepertinya kita juga butuh taman untuk memakan Es Cream nya.”

Yoona mengerutkan kening nya pertanda ia bingung.
“Taman? Ku rasa kita akan memakan Es Cream nya di kedai nya saja, atau mungkin didalam mobil sembari pulang?”
Ucap Yoona dengan polos nya.

“Emmm, kedai terlalu ramai, jadi aku tak akan bisa bermesraan dengan mu. Mobil juga terlalu pengap. Lebih baik di taman bagaimana?”

Yoona menghembuskan nafas lemah nya.
“Baiklah.”
Jawab Yoona pasrah dan hal itu membuat Siwon tersenyum bahagia.

“Itu baru kekasih ku yang manis.”
Ucap Siwon riang. Lalu setelah itu barulah ia melajukan mobilnya menuju sebuah kedai Es Cream yang Yoona inginkan.

.

.

.

“Sejak kapan terakhir kalinya kau makan Es Cream Sayang.”
Tanya Siwon pada Yoona yang kini tengah menyuapkan Es Cream kedalam mulut nya.
Mereka kini tengah berada disebuah taman kota yang tidak terlalu ramai.

“Aku lupa kapan terakhir nya, karna akhir akhir ini aku sibuk mengurusi tugas sekolah jadi tak sempat untuk jalan jalan sembari memakan Es Cream.”
Jawab Yoona sembari masih menyuapkan Es Cream nya dengan santai tanpa menatap Siwon.

“Begitu kah?”
Ujar Siwon sembari mengangguk anggukan kepalanya.

“Oh yah Oppa.”
Panggil Yoona kini sembari mendongak menatap Siwon.

“Emm apa?”
Jawab Siwon tersenyum.

“Emmm apa Oppa mempunyai kekasih di sekolah Oppa?”
Tanya Yoona dengan wajah polos nya sembari memandang Siwon yang kini tengah tergelak akibat pertanyaan Yoona itu.

“Apa Yang kau katakan Princess, tentu saja aku tak punya kekasih di kampus Oppa. Bukankah kekasih Oppa hanya kau?”

Yoona mengangguk anggukan kepalanya tapi raut wajah nya seperti masih berfikir.

Siwon mengerutkan keningnya bingung melihat ekspresi Yoona.
“Kau, kenapa kau menanyakan itu Yoong?”

Yoona menatap Siwon kembali.
“Eihhh.. Tidak aku hanya bertanya, karna dua hari yang lalu Jiwon Eonnie berkata kalau kau mempunyai kekasih di sekolah mu.”
Jawab Yoona santai, lalu kembali menyuapkan Es Cream nya lagi.

“Aiiihh, anak itu. Dia berbohong Sayang, kau jangan percaya Arrasseo?”

Yoona hanya dapat mengedikan bahunya santai.
“Jika Oppa memang memiliki kekasih lagi tak masalah bagiku. Bukan kah dengan begitu aku bisa berkencan dengan Ryeowook Oppa?”
Jawab Yoona dengan mata yang berbinar.

“Mwoo? Ryeowook kata mu? Tentu saja tak boleh, bukan kah Oppa sudah katakan pada mu kalau Oppa tak memiliki kekasih selain diri mu? Lagi pula kenapa kau begitu tergila pada pria itu? Bahkan jika dibandingkan dengan Oppa lebih tampan Oppa.” ucap Siwon dengan begitu percaya diri.

Yoona memanyunkan bibir nya sebal.
“Cih kau percaya diri sekali Oppa, lagi pula aku lebih suka Ryeowook Oppa.”
Ucap Yoona sebal.

“Apa kau bilang? Tak boleh kau hanya harus mencintai ku, kau tak boleh bersama orang lain apa kau mengerti itu? Kau hanya boleh menyukai, mencintai, dan menyayangi ku. Kau mengerti itu?”

Yoona mendesah pasrah.
“Baiklah baiklah. Aku hanya mencintai mu, aku hanya menyukai mu, dan aku hanya menyayangi mu Choi Siwon.”
Jawab Yoona kesal dengan penuh penekanan di setiap katanya.

Siwon tersenyum bangga, yeah ia menang lagi.

“Itu baru kekasih ku.”
Ucap Siwon riang sembari mengelus kepala Yoona lembut.

Yoona tak mempermasalahkan nya, ia malah kembali terfokus pada Es Cream nya yang sudah hampir habis.

Siwon tersenyum memperhatikan tingkah kekasih nya itu.
Tapi ketika pria itu tengah memandang Yoona dengan tatapan terpesona nya, ia melihat sisa Es Cream yang belepotan dibibirnya, namun baru saja ia akan mengusap bibir Yoona dengan tangan nya, ia mengurungkan niat nya, Siwon malah mengembangkan senyum licik diwajah nya.

“Yoong.”
Panggil Siwon lembut dengan masih mengembangkan senyum licik nya.

Yoona mendongak menatap Siwon dengan wajah polos nya.

“Mwo?”
Gumam Yoona santai.

Siwon tak menjawab, ia malah semakin mengembangkan senyumnya sembari mendekatkan wajah nya perlahan pada Yoona.
Yoona mengerutkan kening nya bingung, gadis polos itu dengan perlahan menjauhkan wajah nya, ketika Siwon malah mendekatkan wajah nya.

“Opp..a apa yang.. Kau laku.. Kan?”
Tanya Yoona gugup.

Siwon tak menghiraukan pertanyaan Yoona, pria itu malah terus mendekatkan wajah nya pada Yoona.

“Opp.. a.. apa yang kau ing.. hhmmmppp..”

Yoona membulatkan matanya tak percaya, saat ini Siwon mencium bibir nya? Yoona terdiam membeku, tubuh nya kaku tak dapat digerakan matanya mengerjap ngerjap polos, sedangkan Siwon pria itu malah tersenyum bahagia karna tak mendapatkan penolakan dari kekasih nya itu, memang bukan ciuman pertama tapi bisa disebut ciuman terlama pasalnya selama ini Siwon hanya memberi kecupan kecupan ringan pada nya.

Siwon masih tersenyum menatap Yoona, lalu pria itu malah mengedipkan matanya nakal.

“Emmm rasa coklat, sangat manis. Aku lebih suka memakan Es Cream di bibir mu. Sekarang bibir mu sudah cantik kembali tak seperti tadi yang berlepotan karna Es Cream.”

Ujar Siwon bahagia ketika ia melepaskan pangutan bibir nya.

Yoona tak menjawab, gadis itu masih saja diam terpaku. Siwon yang melihat nya hanya dapat tersenyum geli.

“Kenapa kau malah melamun? Apa kau mau lagi?”

Yoona buru buru tersadar, dan menatap Siwon gugup.

“Ti.. Tidakk.. Ahhh ini aku sudah selesai.”
Tolak Yoona cepat sembari memberikan Cup Es Cream yang sudah kosong ditangan nya kepada Siwon.

Siwon terdiam menatap Yoona.
“Kau tak mau jalan jalan lagi bersama ku?”
Tanya Siwon kemudian,

Yoona berdiri cepat, lalu memandang Siwon ragu.
“Tidak, aku lapar dan aku ingin cepat pulang.”
Jawab Yoona sembari membalikan badan nya bersiap untuk pergi.

“Lalu ini?”
Tanya Siwon lagi, sembari menaikan Cup Es Cream di tangan nya. Yoona mengalihkan pandangan nya kembali pada Siwon.

“Itu, tentu saja aku menyuruh mu membuang nya Oppa. Untuk apa aku mempunyai kekasih jika membuang sampah saja masi harus aku yang melakukan.”
Ucap Yoona, dengan raut wajah ketus yang dibuat buat, padahal sebenarnya sekarang jantung Yoona berdetak dengan sangat kencang, sungguh tak karuan.

“Issshhh harus nya kan wanita atau seorang istri yang melakukan ini, bukan malah seorang pria.”
Jawab Siwon sembari mengerucutkan bibirnya lucu.

“Itu kan zaman dulu, zamannya bola berbentuk bundar.”
Jawab Yoona gugup.

Siwon terlihat tersenyum sekarang.
“Lalu menurut mu apa sekarang bola berbentuk persegi panjang?”
Jawab Siwon geli.

Yoona mengerucutkan bibirnya kesal.
“Sudahlah Oppa, aku hanya minta tolong kali ini untuk membuang nya, jadi lebih baik kau jangan banyak protes.”
Ucap Yoona kesal, lalu dengan cepat membalikan badan nya dan berjalan meninggalkan Siwon.

‘Oh kenapa aku tuhan?’
Gumam Yoona dalam hati, sembari terus memegang dadanya.

Siwon tersenyum geli melihat tingkah polos kekasih nya itu, oh sungguh menggelikan nya dia.
“Aku tahu kau sekarang pasti malu pada ku, oh indah nya hari ini.. Calon mertua terima kasih sudah memberiku waktu untuk bersama nya.”
Gumam Siwon dengan senyum lebar nya.

.

.

.

“Oh Siwon, kau yang mengantar Yoona ternyata.”
Seru Ny. Im yang baru saja membuka pintu rumahnya, dan melihat Siwon dan Yoona berjalan menuju rumah keluarga Im.

“Ne Bibi, tadi paman menyuruh ku untuk menjemput nya.”
Jawab Siwon setelah ia kini berada dihadapan Ny. Im

“Oh benarkah Sayang? Ma’af kan kami, kau jadi repot.”
Jawab Ny. Im penuh sesal.

“Tidak Bibi, aku kebetulan tak ada pelajaran hari ini, dosen ku melahirkan, jadi aku bisa menjemput Yoona, dan lagi pula bukan kah aku kekasih nya jadi wajar saja jika aku berkorban untuk nya.”
Jawab Siwon dengan penuh kepercayaan diri.

Ny. Im tersenyum geli mendengar penuturan Siwon baru saja.
“Ne, Yoona memang tak salah memilih mu sebagai kekasih nya, kau sangat baik dan mau berkorban.”

Siwon tersenyum bangga mendapat pujian dari Ny. Im, sementara Yoona hanyadapat mendengus sebal.

“Jika hanya menjemput, itu hal wajar, semua gadis yang memiliki kekasih juga akan dijemput oleh kekasih nya, kalian terlalu dramatis menyebut nya sebagai pengorbanan berarti.”
Timpal Yoona ketus.

“Yoong jangan begitu ah, itu tak baik.”
Jawab Ny. Im pada Yoona. Sedangkan Siwon, pria itu hanya bisa tersenyum maklum.

“Emm, baiklah Oppa kalau begitu Yoona masuk dulu Ne, Yoona letih.”

Izin Yoona pada Siwon dengan gelagat sok manisnya.

“Baiklah Sayang, kau istirahatlah, Oppa akan pulang Arrasseo?”
Ujar Siwon sembari tersenyum manis. Yoona hanya mengangguk malas.

“Emmm, Bibi Siwon pamit dulu Ne.”
Ujar Siwon pada Ny. Im

Ny. Im tersenyum lalu ia mengangguk.
“Kau juga istirahatlah Sayang.”

“Emmm, aku akan istirahat, baiklah kalau begitu aku pamit, Anyeong Yoong, bibi.”

Mereka mengangguk mengiyakan. Siwon pun akhirnya mengambil langkah untuk pergi menuju rumah nya yang memang terletak di sebelah rumah Yoona.

.

“Kekasih yang perhatian.”

Siwon menghentikan langkah kaki nya ketika Jiwon dengan tiba tiba mengagetkan dirinya saat ia baru saja menutup gerbang rumah Yoona.

“Tentu saja aku kekasih yang perhatian, bahkan sangat.”
Jawab Siwon santai sembari memandang Jiwon dengan wajah manis nya yang kini tengah berdiri di ambang pintu gerbang keluarga Choi.

“Ciih, aku tak habis fikir mau mau nya Yoona menjadi kekasih mu! Bahkan sampai sekarang aku masih seperti bermimpi kau adalah kekasih adik ku.”
Ucap Jiwon menyindir.

Siwon memelototkan matanya pada Jiwon, memberi peringatan pada adik nya itu kalau dia kesal.

“Yakk!! Dia bukan adik mu, aku kakak mu, maka dia adalah calon kakak ipar mu.”
Timpal Siwon sebal.

“Oh begitu kah? Aku masih tak percaya dia calon kakak ipar ku. Cantik dan sangat muda.”
Celetuk Jiwon tak mau kalah.

“Yakkk!! Apa kau berfikir untuk tak memberikan restu untuk kami?”
Tanya Siwon semakin kesal.

“Emmm, tergantung. Karna aku masih meragukan jika kau benar benar mencintai Yoona Oppa.”

Siwon mengerutkan keningnya bingung.
“Maksud mu?”

“Tifanny.. Wanita yang kau anggap teman, bukankah ia sebenarnya pacar mu?”

Siwon tersenyum geli menatap Jiwon yang kini tengah menatap nya bingung.
“Oh Honey, dari mana kau mendapatkan kesimpulan itu?”

Jiwon mengerucut kan bibirnya kesal
“Satu minggu yang lalu, bukankah kau membawa teman teman mu kerumah untuk mengerjakan tugas kampus mu? dan aku melihat Tifanny itu selalu saja bergelayut manja di tangan mu, bahkan ketika duduk pun ia selalu menyandarkan kepalanya di bahu mu Oppa, apa Yoona pernah melakukan itu?”

“Oh Jiwon Sayang, kau salah paham, Fanny itu hanya teman Oppa, dan lagi dia memang menyukai Oppa tapi percayalah Oppa tak pernah menyukai nya.”

“Oh benarkah? Terus ketika ia menempel pada mu kenapa kau tak berusaha menjauhi atau menolaknya, bukan malah menempel ditubuh mu bagaikan perangko.”

“Oppa pernah menolaknya, tapi dia tak menggubris jadi Oppa biarkan saja Oppa terlalu malas meladeninya.”

“Cihh pintar sekali Oppa berkilah. Aku tak percaya, dasar playboy.”
Ujar Jiwon sembari menjulurkan lidah nya pada Siwon.

“Yakk kau memanggil Oppa mu apa?”

“Playboy.”
Jawab Jiwon santai.

“Yaakk awas kau.”
Ucap Siwon kesal lalu berlari mengejar Jiwon yang kini telah berlari masuk kedalam rumah.

“Yakk Choi Jiwon jangan berlari.”

“Mommyyyy..”
Teriak Jiwon dengan masih terus berlari menghindari Siwon sang kakak.

.

.

.

Jiwon POV

.

.

.

Ciihh dasar menyebalkan, baru kemarin Oppa berkata kalau wanita itu adalah teman nya, tapi apa sekarang? Lihatlah betapa menyebalkan nya Oppa ku, wanita itu terus menggoda Oppa ku, bahkan tangan nya sekarang tengah bergelayut manjadi ditangan Oppa ku, memang Siwon Oppa menunjukan sikap seolah olah dia tak tertarik dengan wanita itu. Tapi apa tak bisa ia menolak? Sungguh menjijikan.

“Hai adik manis apa kau tak kesepian berdiam disana sendiri sembari memperhatikan kearah kami?”

Aku tersadar ketika seorang pria yang tak lain adalah teman Siwon Oppa kini berseru kearah ku. Yah mereka memang tak berdua, masih ada enam orang diantara mereka, aku duduk di sofa ruang TV sementara mereka berada diruang keluarga yang memang bersebrangan.

Aku tersenyum dengan semanis mungkin.
“Tak apa, biarkan aku disini.”
Jawab ku lembut.

“Dia memang begitu. Ayo kerjakan biarkan dia hanya melihat kita.”
Timpal Siwon Oppa dingin, membuat ku mendecih kesal. Dasar menyebalkan. Tapi memang ketika belajar Siwon Oppa tak mau diganggu, tapi apakah wanita disebelahnya tak mengganggu?

“Baiklah baiklah.”
Jawab Pria itu sembari memandang kesal pada Oppa ku, mereka pun kembali terhanyut dalam pekerjaan mereka, kecuali wanita itu yang masih saja menggoda Oppa ku.

Ting..
Ting..

Aku tersadar kembali dari lamunan ku, ketika suara bell rumah berbunyi.
Omo apa itu Yoona? Jika iya maka waktu yang tepat. Tapi jika itu benar Yoona, tidak kah ia akan sakit hati melihat nya? Tapi bukan kah dia tak suka pada Oppa ku? Jadi anggap saja ini adalah jalan nya untuk memutuskan Oppa ku yang playboy itu.

Aku lantas berdiri dari duduk ku dan segera berlari ke arah pintu.

Dan benar itu Yoona, dia berdiri disana bersama bibi Lee, dia terliat memberi sesuatu pada Bibi Lee, semacam cake mungkin?

“Yoong.”
Panggil ku sembari berjalan cepat ke arahnya.

“Eonnie.”
Jawab nya sembari tersenyum manis pada ku, seperti biasa ia terlihat imut.

“Ada apa kau kemari Dear.”
Tanya ku padanya ketika aku telah berada dihadapan nya.

“Aku hanya mengantarkan Cake untuk kalian, Eomma menyuruh ku mengantarkan nya.”

“Oh benarkah? Kalau begitu Gomawo Yoong.”

“Ne Eonnie, sama sama.”

Aku tersenyum menatap nya.
“Oh ya, apa kau tidak sibuk?”

Dia kembali tersenyum lembut pada ku.
“Tidak Eonnie, memangnya kenapa?”

Bagus, ini kesempatan ku.
“Emm bisa kah kau menemani ku menonton? Siwon Oppa tengah belajar bersama teman nya, dan Mommy sedang keluar.”

“Emm baiklah Eonnie aku akan menemani mu.”

Aku melebarkan senyum ku, lalu segeram meraih tangan nya, aku menggandeng nya, dan membawa nya berjalan keruang Tv, tapi ketika kami baru saja sampai disana Yoona tiba tiba terdiam, ia tak melanjutkan langkah nya, aku mengalihkan tatapan ku pada nya, dan dapat aku lihat Yoona kini tengah terpaku menatap orang orang yang kini berada diruang keluarga. Matanya terlihat berkaca, Oh my dear apa aku salah mengajak nya? Apa mungkin dia sudah mulai mencintai Oppa ku sehingga ia sakit hati melihat pemandangan itu?

“Yoong.. Kenapa berhenti?”

Dia mengalihkan tatapan nya pada ku, lalu tersenyum kaku pada ku.

“Eonnie, kenapa kau tak bilang jika Siwon Oppa belajar dengan teman nya dirumah?”

“Ma’af Eonnie lupa.”
Jawab ku menyesal, sepertinya ia memang telah mencintai Oppa ku, dan dapat aku lihat dia tengah cemburu sekarang.

“Eonnie..”
Panggilnya sembari melepaskan rangkulan ku ditangan nya.

“Lebih baik aku pulang saja, aku takut mengganggu mereka.”
Ujar nya tak enak.

“Tidak Yoong kau sama sekali tak akan mengganggu mereka.”
Jawab ku lembut. Tapi dia masih saja menggeleng tak mau.

“Apa kau tak suka melihat Siwon Oppa dengan wanita itu?”
Tanya ku akhirnya dengan hati hati tentunya.

Dia tersenyum manis pada ku, sungguh manis.
“Tidak, tentu saja tidak Eonnie, aku hanya tak enak jadi lebih baik aku pergi. Mungkin lain waktu aku bisa menemani Eonnie untuk menonton.”
Ujar nya begitu lembut.

“Oh Yoong, aku bisa meyakinkan mu kalau kau tak akan mengganggu mereka, perca…”

“Jiwon-ah, siapa yang datang? Kenapa tak kau ajak masuk juga?”

Aku terdiam ketika dengan lantangnya Siwon Oppa berteriak pada ku, aku tak menjawab nya, dan memang aku tak tahu apa yang harus ku jawab. Yoona, gadis itu sama seperti ku dia terdiam menatap punggung Siwon yang kini masih tak menyadari kehadiran kami.
Apa yang harus ku lakukan? Ini salah ku, jelas salah ku, ku fikir Yoona masih tak menyukai Oppa ku, jika aku tahu itu aku mungkin tak akan melakukan hal bodoh ini. Oh Tuhan..

.

.

Jiwon POV end.

.

.

Author POV

.

.

.

Siwon mendengus sebal, ketika pertanyaan nya tak jua disahuti Jiwon. Dengan kesal ia membalikan wajah nya untuk melihat siapa yang datang. Dan tubuh nya terpaku ketika melihat gadis cantik yang kini berdiri bersama Jiwon.

“Yoona?”
Ucap nya lirih.

Yoona yang menyadari itu, buru buru tersadar dari keterpakuan nya.

“Oh Eonnie, sepertinya aku harus pergi.. Anyeong,”
Ucap Yoona akhirnya, dan dengan langkah cepat, ia berjalan meninggalkan Jiwon.

“Yoong..”
Panggil Jiwon namun Yoona tak menggubris nya Yoona malah terus berjalan cepat meninggalkan kediaman keluarga Choi.

Siwon yang melihat nya lantas segera melepaskan rangkulan fanny kasar, dan ia dengan cepat berlari kearah Jiwon, Fanny dan teman teman Siwon yang lain hanya dapat memandang Siwon kaget sekaligus bingung.

“Jiwon-ah, kenapa kau tak memberi tahu Oppa kalau tadi itu Yoona?”
Tanya Siwon pada Jiwon dengan raut wajah gusarnya, ketika pria itu telah berada dihadapan Jiwon.

“Ma’af Oppa tadinya aku mau membawa Yoona untuk menonton Tv bersama. Lagi pula kenapa Oppa malah marah pada ku? Bukankah itu murni kesalahan Oppa siapa suruh bermersaan dengan wanita lain selain kekasih mu.”
Jawab Jiwon memojokan.

Siwon mendesah lemah, ini memang kesalahan dirinya juga.

“Aku harus bagaimana?”

.

.

.

Yoona menghapus air matanya ketika ia telah berada di depan pintu rumahnya.

“Aku tak boleh menangis didepan Eomma.”
Gumamnya sembari terus mengusap air matanya.

Dan setelah gadis itu mulai merasa tenang, ia barulah membuka pintu didepannya dan masuk dengan senyum lebar yang ia paksakan.

“Yoong kau sudah pulang Sayang, bagaimana apa mereka suka?”

Yoona mendongak dan menatap pada sang Eomma yang kini bertanya kepadanya.

“Ne Eomma, aku tak tahu kalau mereka suka atau tidak, Bibi Choi tak ada tadi.”
Jawab Yoona sembari tersenyum pada Ny. Im yang kini tengah berada didapur.

“Oh benarkah? semoga mereka suka.”

Ujar Ny. Im sembari menatap Yoona penuh harap.

“Ne Eomma, oh yah aku ingin istirahat full hari ini, jika ada yang mencari ku katakan aku tak mau diganggu, siapa pun itu. Jadi jika ada yang mencari ku jangan izinkan dia menemui ku arrasseo?”
Ujar Yoona dengan semangat menggebu gebu, supaya sang ibu tak curiga.

Ny. Im tersenyum geli melihat kelakuan anak nya itu.
“Aigo, aigo, kau semangat sekali Sayang, baiklah baiklah Eomma tak akan mengizinkan mereka menemui mu, dan jangan lupa kau harus belajar yah.”

Yoona mengangguk cepat dengan senyum lebarnya,

“Kalau begitu aku ke kamar dulu ya Eomma.”

“Emmm.”
Jawab Ny. Im sembari mengangguk.

Yoona tersenyum, dan setelah itu barulah ia benar benar pergi.

.

.

.

“Aihh, kenapa tak dijawab.”
Desah Siwon frustasi,
Sudah berpuluh puluh kali pria itu menghubungi Yoona kekasih nya, bahkan berpuluh puluh pesan ia kirimkan, tapi tak satupun di jawab Yoona, sepertinya gadis itu benar benar marah.

“Oh Tuhan apa yang harus ku lakukan.”
Ucap Siwon putus asa.
Tadi sore ia telah mengejar Yoona ke rumah keluarga Im setelah sebelum nya menjelaskan tentang Yoona pada Fanny, namun sayang nya Ny. Im bilang kalau Yoona sedang istirahat. Jadinya ia kembali dengan kehampaan.

“Oppa..”

Siwon membalikan badan nya ketika ia mendengar seseorang memanggil nya, dan ternyata itu adalah adik nya Jiwon.

Dapat Jiwon lihat Siwon memandang nya kesal, Jiwon tau itu bukan karna kejadian tadi sore, tapi karna ia tak suka jika sedang kesal dan diganggu.

Jiwon tersenyum lebar memperlihatkan deretan gigi putih nya.
“Jangan marah, aku hanya menyampaikan kalau Mommy menyuruh mu turun dan makan.”

Tak ada jawaban dari Siwon, selain tatapan tajam yang kini menatap Jiwon, membuat gadis itu merasa ciut.

“Ahhh, sudah begitu.. Aku akan pergi Oppa, hehe, dadah..”
Ucap Jiwon selanjut nya dengan nada suara ragu nya, dan tanpa menunggu lama lagi, gadis cantik itu langsung menutup pintu kamar Oppa nya itu dengan cukup keras.

“Upphh, aku selamat.. Jika sekarang aku masih dihadapan nya bisa bisa aku langsung jadi mangsanya.. Lagi pula aku tak habis fikir, ia yang salah kenapa aku jadi kena imbas nya? Yah meskipun awalnya aku memiliki rencana jelek tapi kan itu tak jadi.”
Ucap Jiwon santai kepada dirinya sendiri. Setelah itu ia kemudian pergi dengan langkah yang sungguh sangat santai, seperti tak pernah terjadi apa pun.

Sementara ditempat lainYoona kini tengah menangis dengan tersedu dikamar nya, setelah ia makan malam dengan Eomma serta Appa nya, ia langsung kembali ke kamar dan entah kenapa sekarang ia malah menangis.

“Aku.. Aku tak mau mengangkat nya.. hikss.. aku, aku benci hikss.. aku benci pada mu.. sangat membenci mu hikss, dasar pria pembohong.. ia bilang mencintai ku.. tapi apa hiksss ia malah berdekatan dengan wanita lain.. hiksss… hiksss.. apa aku kurang cantik? tapi bukankah aku lebih muda dari wanita itu? hiksss… hiksss.. kenapa aku menangis? kenapa aku hiksss sampai menangisi nya? hikssss.. bukankah aku tak mencintai nya? hikssss.. hikssss… aihh dasar bodoh.. ahhhh…”
Yoona menenggelamkan wajah nya di ranjang empuknya dan menutup nya dengan bantal. Dia terus menangis tanpa bisa dihentikan. Bahkan ia sendiri bingung kenapa ia bisa merasa sakit hati begini.

.

.

—- Ke Esokan Harinya —-

.

.

____________________

.

“Jiwon-ah, Sayang ku mohon bantu aku, hubungi Yoona, mungkin jika kau yang menghubungi nya dia akan mengangkatnya. Ku mohon Honey.”
Ucap Seorang pria bermarga Choi itu sembari memohon pada sang adik yang kini tengah menatap bosan padanya.

“Oppa, kau ini kenapa tak punya cara lain apa? Kau membuang waktu ku, aku harus berangkat kuliah.”
Ujar Jiwon kesal.

“Sayang, Oppa mohon.. Oppa tak tahu harus pada siapa lagi Oppa meminta tolong.. Ayolah hanya sebentar , tanyakan apa dia baik baik saja.. Oppa takut terjadi sesuatu padanya..”

“Upphh, bagaimana mungkin seorang kekasih akan baik baik saja jika melihat pria nya bermersaan dengan wanita lain.”

Siwon mendesah frustasi.
“Kalau begitu tolong Oppa, Oppa harus menjelaskan semua nya pada Yoona, Oppa mohon.”
Pinta Siwon sembari memelas.

“Ahhhh.. Baiklah, baiklah aku akan menghubunginya..”
Jawab Jiwon akhirnya, dan gadis itu mulai mengeluarkan ponsel nya.

Sementara itu Siwon, pria tampan itu kini bisa mengulaskan senyum leganya, ketika Jiwon akhirnya pasrah untuk membantunya.

“Oh Yeobseo Yoong..”
Ujar Jiwon menyapa Yoona disebrang telpon, Siwon yang menyadari Yoona mengangkat panggilan Jiwon pun mulai fokus memperhatikan Jiwon.

“Ne Yeobseo Eonnie..”
Jawab Yoona disebrang telfon dengan suara yang tedengar serak.

Jiwon mengerutkan keningnya, kenapa suara Yoona begini?
“Yoong, apa kau baik baik saja?”
Tanya Jiwon heran. Siwon yang melihat raut kekhawatiran dari wajah Jiwon mulai merasa panik.

“Tidak Eonnie aku baik baik saja hanya sedikit demam, kepala ku sakit Eonnie, jadi bolehkah aku menutup telfon nya aku ingin istirahat Eonnie.”
Jawab Yoona lirih dari sebrang telfon.

“Yoong, kau sakit.. Baiklah baiklah kau istirahat Yoong..”

“Ne Eonnie, kalau begitu Anyeong.”

“Ne Anyeong Yoong..”

Tutt..
Tutt..

Ketika sambungan telfon itu terputus Siwon langsung menyerbu Jiwon dengan pertanyaan pertanyaan bernada khawatir darinya.

“Jiwon apa yang terjadi kenapa kau bilang sakit? Siapa yang sakit?”
Tanya Siwon panik.

“Oppa.. Itu.. Itu Yoona demam dia sakit Oppa.”
Ujar Jiwon jadi panik sendiri.

“Mwo? Calon istri ku sakit?? Apa apa.. Aku harus cepat menemui nya.”
Ucap Siwon panik, dan dengan tergesa gesa segera lari untuk menemui Yoona.

Jiwon menghembuskan nafasnya lemah.
“Apa aku juga bersalah?”
Gumam Jiwon lirih.

.

.

.

______________

.

“Uffhhh… Kepala ku pusing sekali, ini gara gara aku menangis semalaman, kepalaku rasanya berat sekali, mata ku serasa tak bisa terbuka, pusing sekali rasanya.”
Keluh Yoona sembari memijat kening nya pelan.

“Issshh kepala ku sakit sekali, ini semua gara gara Siwon Oppa.. Untuk apa lagi aku pakai menangis.. Ahhh..”

Desis Yoona lemah.

.

.

“Bibi…”

Ny.im dan Tn.im yang baru saja akan melangkah pergi menuju kamar Yoona, menghentikan langkah mereka, ketika dengan tiba tiba Siwon datang dengan nafas terengah memanggil mereka.

Ny.im dan Tn.im membalikan tubuhnya, dan dapat mereka lihat Siwon yang kini berada diambang pintu memasang wajah gusar.

Ny.im tersenyum pada pria itu.
“Siwon.. Kau datang Sayang.”
Tanya Ny. Im ramah.

“Bibi, bolehkah aku bertemu Yoona?”
Bukan nya menjawab, pria itu malah langsung mengatakan alasan nya datang kemari.

“Yoona demam Siwon, baru saja Paman akan ke kamar Yoona. Yoona ada dikamar nya, ayo kita kesana bersama.”
Ajak Tn.im dengan suara tenang nya, namun tak dapat menyembunyikan raut wajah yang terlihat gusar.

Siwon tersenyum lembut seraya mengangguk.
“Ne Paman,”
Jawab nya, lalu ia segera mengikuti langkah Ny. Im serta Tn. Im yang mengarah ke kamar Yoona.

.

“Bibi..”
Siwon menghentikan gerak Ny. Im yang baru saja akan membuka pintu kamar Yoona, dan hal itu membuat Ny. Im mengalihkan tatapannya pada Siwon.

“Bisakah aku saja yang memberikan itu pada Yoona?”
Pinta Siwon hati hati, sembari menatap paBibi..da nampan berisi semangkuk bubur yang ada ditangan Ny.im

Ny.im tersenyum,
“Tentu Sayang, setelah Paman dan Bibi melihat Yoona kau boleh memberikan nya sendiri pada Yoona, lagi pula Paman akan bekerja, Bibi tak akan mengganggu waktu mu bersama Yoona.”
Jawab Ny. Im dengan suara yang sangat lembut.

“Mwo? Yeobo, putri ku sakit kau masih saja menyuruh ku bekerja, dan lagi pula Siwon akan pergi kuliah, tidak kah itu merepotkan.”
Timpal Tn. Im cepat, membuat Ny. Im tersenyum.

“Tidak Paman, aku tak kuliah sekarang, mana mungkin aku akan belajar dengan tenang jika Yoona sakit.”
Jawab Siwon tak kalah cepat.

“Oh kekasih yang manis.”
Sindir Tn.im sembari tersenyum geli.

“Isshh kalian, Yeobo, Siwon.. Yoona hanya demam, kalian tak usah berlebihan.. Ada aku, jika memang Siwon tak bisa maka aku selalu bisa, tenaglah.”
Lerai Ny. Im geli.

“Tidak Bibi, aku harus menjaga Yoona, percayalah jika aku pergi ke kampus pun aku tak akan pernah bisa belajar dengan tenang.”
Ucap Siwon meyakinkan, sembari memasang raut wajah memelas nya,

Tn. Im tersenyum dibuat nya,
“Baiklah Calon menantu, kau boleh menjaga nya, hanya saja izinkan Appa mencium putri ku sebelum berangkat bekerja.”
Jawab Tn. Im menggoda.

“Emmm, tentu saja aku akan selalu mengizinkan itu.”
Angguk Siwon cepat,

Ny. Im menggelengkan kepalanya geli.
“Sungguh menggemaskan.”
Ujarnya, lalu setelah itu barulah ia benar benar membuka pintu kamar Yoona dengan tangan kirinya.

“Sayang.”

Yoona yang tengah terduduk sembari menyadarkan tubuhnya di kepala ranjang, mengalihkan pandangan nya pada sang Eomma yang baru saja memanggilnya.

“Eomma,”
Panggilnya sembari mengusap ngusap hidung nya dengan tisue,
Dia tersenyum ketika ia melihat sang Appa yang ternyata juga mengikuti langkah Eommanya, namun Yoona langsung terdiam ketika ia melihat kalau Siwon juga ada disana?.

“Appa, Eomma, Oppa?”
Ujar Yoona dengan nada suara khas orang flu.

“Ne Sayang, Appa sangat khawatir ketika Eomma mu masuk ke kamar dan berteriak kalau kau demam. Apa kau baik baik saja?”
Ujar Tn. Im sembari mendudukan tubuhnya diranjang Yoona,

Yoona tersenyum pada sang Appa, lalu ia menggeleng lemah.

“Tidak Appa, aku hanya sedikit pusing, Eomma terlalu berlebihan.”
Jawab Yoona lembut.

Tn. Im menghembuskan nafas nya gusar. Lalu pria paruh baya itu memegang kening putrinya itu.

“Kau benar benar demam Sayang, kau kenapa bisa seperti ini?”

“Appa, aku baik baik saja, aku tak tahu apa sebab nya aku begini, tapi percayalah aku baik baik saja.”
Jawab Yoona meyakinkan.

“Tapi Sayang, kau sakit sekarang bagaimana mungkin kau berkata kau baik baik saja? Kita ke rumah sakit saja ya?”

“Appa terlalu berlebihan, aku hanya perlu makan dan minum obat.. Lagi pula sudah jam berapa ini kenapa Appa belum berangkat ke kantor?”
Ujar Yoona mencoba mengalihkan pembicaraan.

“Tadinya setelah melihat mu Appa akan pergi bekerja, tapi ketika melihat wajah pucat mu sepertinya Appa tak tega meninggalkan mu.”

Yoona tersenyum, lalu menggenggam tangan sang Appa dan mengusap nya lembut.

“Jika Appa tak bekerja sekarang, aku yakin besok Appa sangat sibuk, dan akhirnya Appa akan sibuk, aku tak mau Appa sakit, aku tak mau melihat Appa masih saja bekerja dirumah. Jadi lebih baik Appa pergi bekerja, supaya Appa tak sibuk nanti, aku baik baik saja, tenanglah.. Lagi pula bukankah ada Eomma dan Siwon Oppa? Mereka akan menjaga ku dengan sebaik mungkin, apalagi Siwon Oppa, mungkin jika aku ingin pergi ke kamar mandi atau ke dapur ia akan menggendong ku.”
Ucap Yoona disertai gurauan yang membuat Ny. Im terkikik geli.

“Kau dengarkan Yeobo, bahkan Siwon akan lebih perhatian terhadap putri kita.”
Ucap Ny. Choi sembari masih tersenyum dengan gelinya.

Sementara itu Tn. Im menatap Siwon yang kini tengah menunduk malu.

“Sepertinya aku akan tersaingi.”
Ucap Tn. Im menggoda Siwon, yang kini terdiam malu ditempat.

“Issshh sudah Yeobo, kau cepatlah berangkat ke kantor, kau telah terlambat.”
Timpal Ny. Im akhirnya.

Tn. Im tersenyum, lalu kembali mengalihkan pandangan nya pada Yoona.
“Sayang kalau begitu Appa pergi bekerja dulu Arrasseo?”

Yoona mengangguk sembari tersenyum lembut pada Tn. Im,

“Baiklah kalau begitu apa pergi sekarang.”
Lanjut Tn. Im sembari mengecup lembut kening Yoona.

“Ne Appa hati hati.”
Ujar Yoona setelah Tn. Im berdiri dan tersenyum padanya.

“Emm tentu Sayang.”
Jawab Tn. Im sembari mengusap rambut Yoona pelan.

“Baiklah Yeobo, ayo..”
Ajak Ny. Im pada sang suami.

“Eomma, kau tak akan menemani ku?”
Tanya Yoona ketika ia melihat ibunya malah mengikuti langkah sang ayah.

“Bukankah ada Siwon, Eomma akan mengantar Appa mu dulu, Arrasseo?”

Yoona menghembuskan nafas nya berat, sebelum akhirnya mengangguk lemah, membuat Ibu, dan Ayah nya tersenyum, lalu mereka kembali melanjutkan langkah yang sempat terhenti.

Siwon tersenyum bahagia ketika pintu kamar Yoona kini telah tertutup sempurna.

“Ini waktu untuk ku.”
Gumam Siwon pelan. Lalu tanpa menunggu lama, pria itu langsung berjalan mendekat pada Yoona, dan mendudukan tubuh nya sisi ranjang Yoona. Akhirnya ia berhadapan juga dengan Yoona.

“Untuk apa kau kemari?”
Tanya Yoona ketus ketika Siwon baru saja duduk dihadapan nya. bukan nya tersinggung dengan ke ketusan Yoona, pria itu malah semakin melebarkan senyum nya.

“Tentu saja ingin menemui calon istri ku.”
Jawab Siwon santai, sembari mengelus pipi Yoona.

“Cihh, percaya diri sekali, siapa yang bilang kalau aku akan menikah dengan mu?”
Tanya Yoona lagi lagi terdengar ketus.

Siwon menghembuskan nafas beratnya, lalu ia menggenggam tangan Yoona.

“Kemarin, pasti sikap mu begini karna kejadian kemarin sore bukan?”
Tanya Siwon lemah.

“Sudah tahu masih saja bertanya.”
Jawab Yoona dingin.

“Ma’af kan Oppa Sayang, kau salah paham, harus nya kau mendengar penj…”

“Penjelasan apa? Bahkan aku melihatnya langsung, apa masih perlu penjelasan?”
Potong Yoona cepat.

“Sayang, izinkan Oppa menjelaskan semuanya, itu semua hanya salah paham, Tiffany itu teman Oppa, dia berperilaku begitu karna dia menyukai Oppa…”

“Dan Oppa juga menyukainya?”
Potong Yoona marah.

“Tidak Dear, tentu saja tidak Sayang.”

“Lalu kenapa kau diam saja ketika dia dengan manjanya menyentuh mu? Cihh, kau menyebalkan.”

“Apa kau cemburu Dear?”
Tanya Siwon hati hati, sembari menatap Yoona yang kini tengah menatap sengit padanya.

“Tentu saja, siapa yang tak cemburu melihat kekasihnya bermersaan dengan wanita lain.”
Marah Yoona pada Siwon sembari memalingkan wajah nya kesal.

Siwon tersenyum lebar mendengar ucapan Yoona itu.
“Jadi kau cemburu yah, emm berarti kau telah mencintai ku?”
Tanya Siwon sembari tersenyum menggoda, sementara itu Yoona menutup bibir mungil nya dengan kedua tanganya, dia memejamkan matanya cepat.

‘Bodoh, kenapa aku keceplosan? Aihhh Im Yoona bodoh, issshh bagaimana ini?’
Runtuk Yoona dalam hati. Siwon yang melihat kelakuan polos Yoona itu tak dapat menyembunyikan perasaan gelinya, ia tersenyum sembari menggelengkan kepalanya.

“Kenapa? Kenapa begitu? Jika memang kau telah mencintai ku, tak apa, aku malah sangat senang.”
Ujar Siwon sembari menatap Yoona jahil.

“Oh, itu… Itu.. Ahh, itu, maksud ku.. Maksud ku bukan begitu.. Aku.. Aku..”

“Katakan saja jika memang benar kau mencintai ku, ayo katakan, jangan disembunyikan itu tak baik..”
Kata Siwon menceramahi.

“iissshh, baiklah baiklah, aku memang sudah mulai mencintai mu, apa kau puas Tn. Choi?”
Jawab Yoona akhirnya, sembari mengerucutkan bibirnya kesal.

Siwon tersenyum dengan sangat menggodanya.
“Aku sangat sangat puas, bahkan aku sangat bahagia, Kau sungguh manis Sayang, aku akan mengatakan pada Jiwon kalau kau telah mencintai ku, Oh sungguh bahagianya aku Tuhan.”
Ucap Siwon bersyukur.

“Tapi itu kemarin, sekarang aku sudah tak mencintai mu lagi.”

Siwon terdiam seketika, ia menatap Yoona tak percaya.

“Aihh kenapa? Apa masih karna Fanny? Sudah ku bilang dia teman ku, dia selalu begitu, aku selalu berkata kalau dia tak boleh menyentuh ku sembarangan, tapi dia tak mendengarkan nya, jadi aku terlalu lelah untuk meladeni nya lagi…”

“Dan kau akhirnya ke enakan disentuh sentu oleh nya begitu?”

“Sayang..”

“Sudahlah Oppa, kau tak perlu berkilah, bahkan aku tak pernah menyentuh mu sedemikian manjanya, sementara wanita itu? Kau tidak melarangnya.”

“Apa aku melarang mu untuk menyentuh ku? Tidak bukan? Kau saja yang tak mau..”

“Oh jadi Oppa menyalahkan ku? Kenapa Oppa malah marah pada ku? Bukankah Oppa yang salah karna membiarkan wanita itu bermanja manja dengan mu?”
Ucap Yoona dengan mata yang mulai berkaca, membuat Siwon tersadar dengan kelakuan nya baru saja.

“Oh Sayang, aku.. Aku tak bermaksud memarahi mu, aku hanya menjelaskan.. Jangan menangis, aku hanya mencintai mu, aku menyayangi mu, percayalah.”
Ucap Siwon dengan suara lembut nya.

Yoona memandang Siwon dengan mata yang masih berkaca.

“Oppa mencintai ku, harusnya Oppa menolak kelakuan wanita itu.”
Ucap Yoona mulai luluh.

“Dulu Oppa tak memperdulikan kelakuan nya, tapi setelah kejadian ini, Oppa tak akan membiarkan nya bersikap begitu lagi, Oppa berjanji, kemarin sore Oppa juga sudah memarahi nya.”

“Benarkah? Bagaimana Oppa memarahi nya?”
Tanya Yoona polos, yang membuat Siwon tersenyum.

“Oppa membentaknya..”

“Apa seperti tadi ketika Oppa membentak ku?”
Potong Yoona sembari menatap Siwon penasaran.

“Tidak, Oppa membentaknya dengan suara yang lebih keras dari pada tadi..”

“Benarkah?”

“Emmm.. Oppa tak berbohong.”

“Apa yang Oppa katakan padanya?”

“Oppa bilang padanya ‘Fanny, lihatlah karna ulah mu kekasih ku jadi marah, bukankah aku sudah bilang jangan sembarangan bermanja manja dengan ku? Lihatlah sekarang akibatnya.’ aku mengatakan itu padanya.”
Jelas Siwon sembari memperagakan kemarahan nya.

“Oh benarkah? Oppa mengatakan padanya kalau aku kekasih Oppa?”
Tanya Yoona dengan mata yang berbinar.

“Ne, Oppa mengatakan kau kekasih ku padanya, bukan hanya padanya tapi juga pada teman teman Oppa semua,”
Jawab Siwon sembari tersenyum lembut pada Yoona.

“Lalu, apa kata mereka? Apa mereka berkata kalau aku seperti anak kecil?”

“Tidak, mereka malah berkata kalau kau cantik.”

“Benarkah?”

“Ne, dan gadis cantik ini adalah kekasih ku.”

Yoona tersenyum senang ketika mendengar penuturan Siwon.

“Jadi kau sudah tak marah?”
Lanjut Siwon sembari menatap Yoona penuh harap.

“Emmm.. Tidak, aku sudah tak marah lagi, tapi jika Oppa tak menepati janji Oppa maka aku akan langsung memutuskan mu.”
Ucap Yoona mengancam.

“Oh tentu saja tak akan, Oppa tak akan pernah mengingkari janji Oppa, percayalah.”

“Aku mempercayai nya Oppa.”

Siwon tersenyum bahagia, pria itu mengelus puncak kepala Yoona lembut.

“Baiklah, sekarang kau telah percaya, jadi saat nya kau makan, lalu setelah itu minum Obat nya.”
Ucap Siwon lembut, sembari mengambil semangkuk bubur dari nampan yang ditaruh diatas nakas.

“Oppa akan menyuapi ku?”
Tanya Yoona polos.

Siwon menatap Yoona lembut.
“Tentu, Oppa tak akan membiarkan mu memegang sendok.”
Gurau Siwon, membuat Yoona tertawa.

“Gomawo Oppa.”

“Terima kasih saja tak cukup Sayang.”

Yoona mendengus ketika Siwon lagi lagi menggodanya.

“Issshh Oppa kau selalu saja begitu.”

Cupp…

Meskipun kesal tapi Yoona masih saja memberi kecupan terima kasih untuk Siwon.

“Oh manis sekali.”
Ucap Siwon ketika Yoona selesai mengecup bibirnya.

“Dasar mesum.”

“Tapi kau suka!”

“Ne.. Ne.. Ya sudah cepat suapi aku.. Aku ingin cepat sembuh.”

“Iya.. Iya.. Ini, bukalah mulut mu.. Aaaaa…”

Yoona tersenyum geli dengan kelakuan kekasihnya itu. Sungguh menggelikan.

.

.

.

TBC~

.

.

.

Okelah segitu ajah kali yah.. Ma’af kalao gak sesuai, hahaha.. Gak tau kenapa pengen ketawa mu.. Hahahahaha..

Anyeong..

45 thoughts on “Love For You [4]”

  1. Yeay … ternyata ini udah mulai kisah masa gede mereka. I like it …
    Tapi, kenapa harus ada ppany lagi sih yang haus ganggu Yoonwon?
    Bener-bener deh ya orang satu itu … untungnya bukan masalah besar n’ cpet teratasi. Once again, I like it.
    Ringan, tapi asik ceritanya …

    Like

  2. Akhir na…..mreka branjak dewasa juga, haha….ya ampun yoona cemburu,,, woooah…ada kemajuan,, kkk…ngerajuk na lucu bgt c yoong…eh ada patini, untung patini cuma numpang lewat aja yah,, jd masalah na cpt slese dan klo ga ada patini yoona ga bakalan mau jujur…hehe…. Pnasran sama klanjutan hubungan yoonwon…

    Like

  3. Ohh romantis banget bikin iri deh hahaha ketahuan deh jomblonya
    Semoga aja ya bisa adem adem gini gak ada yang ganggu hubungan yoonwon kaya fanny eoni
    Akhirnya yoona eoni beneran suka sama siwon oppa dan mereka benar2 romantis abies

    Like

  4. Ah… Yoonwon sudah Besar,kisah cinta mrka pun BerkemBang.
    Ah fany ganggu huB. Yoonwon aje,untung yoona mau maafin wonpa. Mudh”n aja nti ngga ada yg ngancurin huB.yOonwon deh

    Like

  5. Siwon kelakuan ny ya paling bisa buat ngerayu yoona atau apa yoona ny yg kepolosan apalagi pas siwon memperagakan klo dia marah ke tiffany bikin ketawa sendiri klo ngebayangin tingkah ny..

    Like

  6. Salam kenal aku readers baru.. ijin
    baca ff nya…
    Ceritanya keren…
    siwon kelakuannya paling bisa buat
    ngerayu yoona atau apa yoona nya yg
    kepolosan apalagi pas siwon
    memperagakan kalo dia marah ke tiffany
    bikin ketawa sendiri klo ngebayangin
    tingkahnya…
    senyum2 sendiri baca ff ini…
    maaf telat baca ff author…
    makannya aku baru coment chapter 4 😀

    Like

  7. Ahhhh, senyum senyum baca chapter ini ^^. Bayangkan mereka ngelakuin adegan yg ada dichapter ini, feelnya itu dapet banget ^^

    Like

  8. Suka bgt nerrka sweet bgt sih, thanks to jiwon krn dia yoona jadi tau perasaan nya ke siwon klo dia udah cinta ama siwon, tp gak suka am pany yg deket2 siwon mulu, gara gara dia yoonwon hampir putus untung yoona masih polos jadi gampang dibujuk hehhehe, lanjut ya thor keren bgt fighting buat nulis or bikin ff yoonwonya

    Like

  9. Nggak nyangka udah besar ajach nich mereka 🙂
    Ciee ciee yoona cemburu nich
    Tpi kesel juga dengan fany seenaknya ajach gandeng – gandeng lengan nya siwon
    Seneng akhirnya yoona bisa nerima siwon seutuhnya 🙂

    Like

  10. Yoonwon uda sama2 mennginjak remaja dan yoonwon juga menjadi sepasang kekasi yang saling mencintain tingal menunggu yoonwon nikah hehehe…

    Like

  11. OMG wonpa…..
    Aku pengen di manja juga donk kayak fany unnie… Tapi aku takut di musuhin yoona unnie…hehehe…
    Jadi aku saranin kalian cepetan nikah biar gag ada yang ganggu lagi ne…

    Like

  12. Haha ktwa sndri liat tingkh yw yg super lucu…asyik udh pcran trnyta, n yoona jg udh mlai ska sma wonppa…huhuhu…moga konflik’a jgn trllu brt uaa eon d part slnjtny…

    Like

  13. wow udah 8 tahun kemudian ajah
    tapi seneng yoona eonnie mau pacaran sama siwon oppa
    apalagi yoona eonnie udah ngakuin perasaan ya terhadap siwon oppa
    kalo yoona eonnie udah mulai mencintai siwon oppa
    ahhh senang ya….

    Like

  14. Sweet banget sich mereka jadi pengen dech… hehehe
    Tiffany knp suka nyentuh2 milik yoona, tpi bersyukur tuh siwon soalnya karena kejadian itu dia tau kalo yoona udah cinta sama dia..
    Siwon tetap aja jadi cowo yang romantis dan tidak ketinggalan sifat pemaksanya, yoona juga polos banget walaupun masih ketus.

    Like

  15. Ohh so sweetnyaaaa😍😍 untung aja yoona bisa mendengar pnjelasan siwon… Issshhh Fany keganjenan bengat sih sdh jlas” ditolak mntah” sma siwon masih aja godain siwon tdk malu apa!!..

    Like

  16. Hahahaha akhir nya mereka jadian jga ternyata, yaaaa walaupun sprti nya yoong trpaksa krna pake syarat agar supaya wonppa ga dteng ke sklah nya untuk mnjemputnya, tpiii walaupun berawal dri trpksa, yoong lulu jga dan trnyata dia sudah mncintai wonppa aigoo seneng nyaaa 🙂

    Like

  17. Wuuuaaaaahhhhhh mkin co cwwiiiiittttt aj ne psangan, ff mu bner2 bgus thor tetap smangat ya buat ff nya

    Like

  18. Sush jg klau yoona eoni cemburu
    Siwon oppa menghubunginya
    Ngga d gubris
    Jgn smpe bkin slah paham lgi
    Dan ngga ad cwe yg menganggu

    Like

  19. akhirnya mereka jadian juga hahah…
    tapi kayaknya yoona eonni terpaksa banget pacaran sama siwon oppa agar siwon oppa ga jemput yoona eonni lagi di sekolah tapi gapapalah yang penting mereka jadian haha

    Like

  20. Yoona yaaa,akhirnya ngaku juga suka sama oppa,sampe segitunya yoona cemburu sama siwon oppa jadi sakittapi yoonwon makin sweet aja nich,and tiffany awas kalo masih kegatelan sama siwon oppa,tar dipecat jadi member snsd wkwkwkw

    Like

  21. huft…. akhirnya di part ini yoonwon dewesa juga.
    uh, manisnya siwon ama yoona. yoona juga kelewat polos jadi siwon gampang ngerayunya. apalagi siwon pinter ngerayu., hadech., geleng geleng kepala!

    Like

  22. akhirnya bisa baca part ini… senang lihat yoonwon udah dewasa. jadi gk sabar buat baca kelanjutannya. btw makasih ya author buat pw nya. ff nya keren

    Like

  23. Pinter bgt siwon oppa nyuri k sempatan buat cium yoona, bner” sweet… 😘😍
    Jiwon kelewatan cikh, udd tau klo yoona udd mncintai wonppa ekh mlh sengaja bkin yoona cemburu… tp add utng y jg jd wonppa tau klo yoona bner” mncintai y n sikap siwon oppa yg sllu mnjga n sabar ngadepin sifat yoona yg sllu manja membuat mrka sweet… 😍😉

    Like

  24. Senyum” sendiri bca y ..yoona eonni polos bnget ,siwon oppa sllu aja punya cara buat luluhin hati yoona eonni ..
    Makasih y eon PW y ..

    Like

  25. Aku kira kisahnya bakal lanjut ke masa Yoona kuliah, ternyata masih SMA.
    Masih SMA aja banyak ciumannya, kekeke
    Siwonnya kurang tegas sih sama Tiffany. Jangan php sama cewe. Cewe muda baper..

    Like

  26. Cemburunya yoona tu…gemesin☺
    Gmn siwin gak makin tergila2??😂
    Seneng liat jiwon m yoona…dah cocok bgt iparan😊

    Like

  27. Akhirnya udah gede juga mereka wkwkwk konfliknya masih ringan, Yoona cemburu liat Siwon digelayuti cewek lain..akhirnya Yoona jujur jg sama perasaannya ke Siwon..

    Like

Leave a reply to Pratiwi Julianti Cancel reply